Jakarta, Rasilnews – Dalam acara Halalbihalal dan silaturahim bersama para relawan Gerakan TurunTangan, Anies Baswedan menegaskan bahwa gerakan sosial yang ia dirikan lebih dari satu dekade lalu telah menjadi ruang tumbuh dan belajar bagi generasi muda.
Berbicara di hadapan para relawan, Anies menyampaikan bahwa tingginya tingkat pergantian anggota di TurunTangan bukan pertanda menurunnya semangat, melainkan cerminan regenerasi yang sehat. “Yang datang tidak sekadar menggantikan, tetapi meneruskan perjuangan di tempat lain. Ini bukti bahwa semangatnya hidup dan meluas,” ujarnya di Rumah Kudus Makan Bawah Pohon, Kamis (08/05/25).
TurunTangan, menurut Anies, sejak awal dirancang sebagai gerakan yang membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya anak muda, untuk melunasi janji kemerdekaan dan mendorong kehadiran orang-orang baik dalam sistem pemerintahan. “Ini adalah tempat latihan—latihan berpikir besar, bertindak kecil, dan dimulai dari sekarang,” tambahnya.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan pentingnya membangun budaya saling menghargai di antara sesama aktivis. “Ketika sesama pegiat saling mengapresiasi, bukan membandingkan, maka energi kolaborasi akan tumbuh lebih kuat,” jelasnya.
Di tengah tantangan sosial seperti gelombang hedonisme, konsumtifisme, hingga feodalisme, Anies menekankan bahwa Indonesia masih memiliki banyak anak muda yang teguh pada idealisme. “Kita butuh anak-anak muda yang peduli, tahan uji, dan mau turun tangan saat melihat masalah,” katanya.
Selain menjadi pendiri TurunTangan, Anies juga dikenal luas sebagai penggagas Indonesia Mengajar—gerakan sosial di bidang pendidikan yang bertujuan mengajak masyarakat untuk aktif berkontribusi dalam dunia pendidikan melalui pengiriman pengajar muda ke daerah-daerah pelosok.
Anies menutup pesannya dengan ajakan untuk terus berbagi cerita, menjaga komunikasi, dan membangun jejaring inspirasi. “Kalau kita saling belajar dan berbagi, maka gerakan ini akan makin matang, dan pengaruhnya bisa menjangkau lebih luas,” pungkasnya.
Selain itu, Anies Baswedan menegaskan bahwa keberlanjutan gerakan seperti TurunTangan sangat bergantung pada kemampuan para anggotanya untuk terus menjaga semangat kolaborasi dan nilai-nilai dasar perjuangan sosial. Ia mengingatkan bahwa gerakan ini bukan sekadar ruang relawan temporer, tetapi merupakan ekosistem pembelajaran yang harus terus dihidupkan oleh generasi ke generasi.
“Jaga silaturahmi, jaga komunikasi. Karena kekuatan gerakan sosial bukan hanya pada aksi, tapi juga pada jejaring yang saling menguatkan,” ucap Anies.
Ia juga menggarisbawahi bahwa dalam proses sosial, penting untuk menjaga kepekaan serta kerendahan hati. “Ketika seseorang menceritakan aksi kebaikan, jangan dilihat sebagai ajang pamer. Lihatlah itu sebagai inspirasi. Kalau sesama aktivis saja enggan mengapresiasi, bagaimana publik mau percaya?” tuturnya.