Agresi Israel Menargetkan Rumah Sakit, Ambulans, dan Universitas di Iran, Kecamannya Kian Meluas

Teheran, Rasilnews – Dalam perkembangan terbaru yang memicu kekhawatiran global, Israel dilaporkan telah melancarkan serangkaian serangan udara yang tidak hanya menargetkan fasilitas militer, tetapi juga menghantam sistem kesehatan dan infrastruktur sipil Iran. Dalam kurun waktu satu minggu terakhir, setidaknya tiga rumah sakit dan enam ambulans menjadi sasaran, sebagaimana dilaporkan oleh Press TV.

Serangan ini telah menewaskan sejumlah tenaga medis, termasuk seorang dokter spesialis kandungan dan seorang dokter anak bersama anaknya yang masih berusia tiga tahun. Selain itu, sejumlah petugas medis lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka.

Rentetan serangan ini dinilai sebagai bagian dari strategi kekerasan yang lebih luas, sejalan dengan pola penghancuran sistematis terhadap fasilitas kesehatan yang sebelumnya dilakukan Israel di Gaza. “Kita menghadapi rezim yang tidak mengakui batas, hukum, atau prinsip kemanusiaan apa pun,” kata Menteri Kesehatan Iran, Dr. Mohammad Reza Zafarqandi, awal pekan ini. Ia mengutuk keras serangan yang bahkan tidak menyisakan ruang aman bagi pekerja medis dan pasien.

Puncak dari gelombang serangan tersebut terjadi pada Senin (23/06/25), ketika rudal Israel dikabarkan menghantam gedung milik Universitas Shahid Beheshti—salah satu institusi pendidikan tinggi paling prestisius di Iran. Serangan ini diyakini bertujuan menyabotase infrastruktur budaya dan ilmiah negara tersebut. Di hari yang sama, pintu masuk Penjara Evin di Teheran juga dilaporkan menjadi target serangan udara.

Menurut Dr. Hossein Kermanpour, juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, agresi ini merupakan bagian dari eskalasi yang dimulai sejak 13 Juni, saat rezim Zionis meluncurkan operasi militer terhadap wilayah Iran. “Dalam seminggu terakhir, kami mencatat sedikitnya enam pelanggaran konvensi internasional oleh Israel,” ujarnya.

Kermanpour menambahkan bahwa enam ambulans dan pusat layanan kesehatan komprehensif juga turut menjadi sasaran. Ia menyebutkan bahwa skala serangan terhadap fasilitas medis ini telah melampaui batas dan mencerminkan tindakan yang terang-terangan bertentangan dengan hukum humaniter internasional.

Meskipun kerusakan yang ditimbulkan sangat serius dan menyasar elemen-elemen sipil, komunitas internasional, khususnya negara-negara Barat, masih belum menyampaikan kecaman resmi terhadap agresi Israel. Hal ini menyoroti standar ganda yang kerap ditunjukkan oleh kekuatan-kekuatan besar dunia dalam merespons kekerasan di Timur Tengah.

Situasi ini kian memperburuk ketegangan di kawasan dan menambah daftar panjang pelanggaran hak asasi manusia serta hukum internasional yang dilakukan tanpa konsekuensi nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *