Habib Rizieq Shihab: Gunakan Media Sosial Untuk Kebaikan Bukan Untuk Saling Menjatuhkan dan Umbar Aib

Jakarta, Rasilnews — Dalam era digital yang serba terbuka, Habib Rizieq Shihab menegaskan pentingnya membedakan antara informasi publik dan informasi pribadi. Hal ini ia sampaikan saat menanggapi materi dari Al Alamah Prof. Habieb Abdullah Bin Muhammad Baharun, Rektor Universitas Al Ahqaf Hadramaut, dalam Seminar Internasional bertajuk “Masyarakat Indonesia dan Kecerdasan Buatan AI” yang digelar di Majelis Markaz Syariah Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (09/07/2025).

Menurut Habib Rizieq, media sosial dan kecanggihan teknologi saat ini harus dimanfaatkan secara arif dan selektif. Ia mempersilakan para dai, ulama, dan aktivis dakwah untuk menggunakan media sosial demi menyebarkan pesan-pesan kebaikan kepada masyarakat luas.

“Kalau untuk kepentingan publik, dakwah, silakan sebarkan. Itu dakwah. Para kiainya, para aktivisnya, silakan gunakan platform digital untuk menyampaikan risalah Islam. Bebas informasi dakwah kita sampaikan,” ujarnya di hadapan para peserta seminar.

Namun di sisi lain, ia mengingatkan keras agar umat tidak mudah membagikan informasi yang bersifat pribadi di media sosial, termasuk di aplikasi percakapan seperti WhatsApp. Ia menyebutkan bahwa hubungan rumah tangga, komunikasi dengan anak, guru, maupun sahabat bukanlah konsumsi publik.

“Jangan sekali-kali bicara di medsos, Instagram, TikTok, atau bahkan di WhatsApp, hal-hal yang bersifat pribadi atau sangat rahasia. Seperti membicarakan hubungan antara suami dan istri. Mereka bisa baca. Mereka bisa ambil pembicaraan kita,” tegasnya.

Habib Rizieq menyoroti potensi penyalahgunaan data dan informasi pribadi oleh sistem digital AI yang saat ini memiliki kemampuan membaca, merekam, dan menganalisis perilaku penggunanya. Ia menilai, ini menjadi ancaman serius jika umat tidak mampu mengelola informasi secara bijak.

“Kalau bicara soal pribadi yang sangat rahasia, hubungan antara kita dengan kita, bukan untuk kepentingan publik. Kita harus pandai, arif, bijak, dan cerdas, jangan mengumbar informasi,” lanjutnya.

Di akhir pesannya, Habib Rizieq mengajak umat Islam untuk biajk dan arif dalam menjadikan media sosial sebagai alat dakwah yang cerdas dan penuh tanggung jawab, bukan ladang untuk membuka aib atau kehidupan pribadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *