Menjadi Manusia Terbaik Menurut Islam, Dimulai dari Akhlak di Dalam Rumah

RasilNews – Dalam kehidupan sosial, seseorang kerap dinilai dari bagaimana ia bersikap di tempat kerja, lingkungan pergaulan, atau ruang publik lainnya. Namun, menurut ajaran Islam, ukuran kualitas sejati manusia justru terlihat dari sikap dan akhlaknya di dalam rumah.

Hal ini disampaikan oleh Ustazah Herlini Amran dalam kajian bertema “Manusia Terbaik di Sisi Allah”, yang disiarkan melalui Rasil TV. Dalam ceramah tersebut, ia menegaskan bahwa Rasulullah SAW telah memberikan tolok ukur yang jelas mengenai siapa manusia terbaik dalam pandangan Allah.

“Khairukum khairukum li-ahlihi, wa ana khairukum li-ahli”
Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada keluarganya, dan aku adalah yang terbaik kepada keluargaku.
(HR. Tirmidzi)

Ustazah Herlini menegaskan, hadis ini bukan hanya seruan moral, tetapi juga menunjukkan arah hidup seorang mukmin. Menjadi manusia terbaik bukan sekadar kehormatan sosial, melainkan tujuan spiritual yang dimulai dari perilaku baik di dalam rumah tangga.

“Di luar rumah, seseorang bisa tampak sabar, dermawan, dan ramah. Tapi di dalam rumah, topeng sulit dipakai lama-lama. Keluarga kita tahu siapa kita sebenarnya,” ungkap Ustazah Herlini.

Ia menyoroti fenomena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang sering kali mengagetkan publik, karena pelaku dikenal baik di luar. Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa karakter sejati seseorang tercermin dari bagaimana ia memperlakukan orang-orang terdekatnya.

Lebih jauh, Ustazah Herlini menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak hanya mengajarkan kebaikan kepada keluarga, tetapi juga mempraktikkannya secara langsung. Rasulullah dikenal tidak pernah berkata kasar kepada istrinya dan tak segan membantu pekerjaan rumah. Bahkan, dalam riwayat Ummul Mukminin Aisyah RA, disebutkan bahwa Rasulullah menjahit bajunya sendiri dan membersihkan rumah tanpa merasa rendah.

“Membantu pekerjaan rumah bukanlah aib bagi seorang suami. Justru itulah bentuk kasih sayang dan keteladanan yang diajarkan Rasulullah,” tegasnya.

Ustazah Herlini juga mengingatkan pentingnya menciptakan rumah yang aman secara emosional. Rumah, menurutnya, seharusnya menjadi tempat pulang yang membawa ketenangan, bukan tempat yang justru memunculkan rasa takut.

Sebagai penutup, ia mengajak umat Islam untuk meneladani Rasulullah SAW dalam membangun akhlak di lingkungan keluarga. “Jangan hanya ingin terlihat baik di mata manusia, tetapi jadilah pribadi yang benar-benar baik di hadapan Allah. Dan itu dimulai dari rumah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *