Ikuti Jejak Wali Songo, Rasil dan Yayasan Masjid Pantai Nusantara Perkuat Dakwah di Pesisir Pantai

Bekasi, RasilNews — Ketua Yayasan Masjid Pantai Nusantara, Firmansyah Dimmy menjelaskan bahwa kerja sama antara pihaknya dan Radio Silaturahim (Rasil) lahir dari kesamaan visi dalam memperkuat dakwah Islam melalui media dan basis masjid.

Menurutnya, dakwah tidak cukup dilakukan secara individual, melainkan harus dibangun di atas semangat persaudaraan dan kebersamaan dalam menegakkan syiar Islam, “Allah mencintai umat yang berdakwah secara berjamaah, seperti barisan bangunan yang kokoh. Maka kami ingin Rasil menjadi mitra dalam memperkuat kebersamaan umat,” tambahnya.

Firmansyah menilai kawasan pesisir memiliki nilai strategis dalam dakwah, sebagaimana para wali songo yang memulai syiar Islam dari wilayah pantai. “Pantai itu daerah yang strategis untuk dakwah karena memiliki nilai geopolitik, ekonomi, dan sosial, sebagaimana misi dari para wali songo dahulu,” jelasnya.

Ia menambahkan, kolaborasi dengan Radio Silaturahim merupakan langkah tepat karena Rasil dikenal luas sebagai radio dakwah yang menyatukan umat Islam di Indonesia. “Kami melihat Rasil ini pionir dalam siaran Islam. Kami juga punya program SmartMOS dengan misi 5E — Edukasi, Ekonomi, Ekologi, Empati, dan Entertain. Lima hal ini sejalan dengan visi dan misi Rasil,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Radio Silaturahim Ichsan Thalib menjelaskan bahwa tantangan utama dalam menguatkan dakwah berbasis masjid melalui media penyiaran adalah menjangkau pendengar secara luas namun tetap personal di tengah keberagaman bangsa.

“Radio Silaturahim ini bagian dari dakwah Yayasan Wakaf Rumah Qur’an Silaturahim,” jelasnya. “Di mana ada masjid, ada sekolah, dan ada radio. Kami berharap sinergi dengan Masjid Pantai Nusantara ini dapat memperluas jangkauan siaran hingga ke wilayah Jembrana, Bali. Meski mayoritas penduduk di sana non-Muslim, radio tetap bisa menjadi jembatan dakwah dan interaksi yang penuh hikmah.” ujarnya.

Ia menekankan bahwa kekuatan radio terletak pada kedekatan emosionalnya dengan pendengar. “Biasanya kalau radio menyebut nama komunitas atau jamaah, mereka merasa diperhatikan. Itu membuat dakwah terasa lebih pribadi,” tandasnya.

Dirinya berharap jangkauan dakwah Radio Silaturahim semakin luas sehingga nilai-nilai Islam dan ukhuwah dapat dirasakan oleh seluruh umat di berbagai wilayah Nusantara, “Harapan kami, dari Aceh sampai Banyuwangi, bahkan hingga Jembrana, Rasil bisa hadir membawa cahaya Islam dan semangat persaudaraan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, pihak Radio Silaturahim menyoroti pentingnya kolaborasi antar-lembaga dakwah di tengah tantangan digitalisasi media.

“Kita ini nggak bisa jalan sendiri-sendiri,” tegasnya. “Penyakit umat itu sering kali ego merasa bisa sendiri. Padahal dakwah itu harus berjamaah. Motto kami di Rasil adalah ‘Untuk Islam yang satu, untuk Indonesia bersatu,” ungkapnya.

Ia berharap kerja sama ini dapat menjadi teladan bagi lembaga dakwah lain untuk memperkuat kolaborasi lintas wilayah dan lintas peran, “Masjid bukan hanya tempat shalat, tapi juga pusat interaksi dan kegiatan sosial. Bahkan di Bali nanti, kami ingin masjid menjadi ruang kebersamaan antarumat beragama, simbol persatuan bangsa,” tutupnya.

Comments (0)

Your email address will not be published. Required fields are marked *