Amalan Yang Dapat Dilakukan Saat Hari Raya Idul Fitri

Amalan Yang Dapat Dilakukan Saat Hari Raya Idul Fitri

Cibubur, Rasilnews – Tidak terasa tinggal menghitung hari umat Islam akan melaksanakan Hari Raya Idul Fitri.

Hari Raya Idul Fitri merupakan momen istimewa yang menjadi hari kemenangan bagi umat Islam setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Hari Raya Idul Fitri identik dengan melaksanakan Ibadah Sholat Ied yang dilakukan berjamaah di Masjid, atau tempat-tempat terbuka lainnya. Setelah melaksanakan Ibadah Sholat Ied, biasanya seseorang bermaaf-maafan kepada sanak saudara dan tetangga.

Pada Hari Raya Idul Fitri terdapat amalan-amalan sunah yang baik untuk dikerjakan.

Berikut amalan-amalan yang bisa dilakukan saat Hari Raya Idul Fitri 1444H :
1. Melantunkan takbir.
Disunnahkan mengumandangkan takbir selama semalam penuh hingga keesokan harinya pada saat imam keluar setelah mengerjakan Sholat Idul Fitri.
Dalam Al-Qur’an surah Al Baqarah ayat 185 Allah SWT berfirman:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

2. Mandi Janabah.
Mandi sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri bertujuan untuk mensucikan diri, agar seperti terlahir kembali dan bersih dari dosa.

Terdapat beberapa jenis mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. beberapa diantaranya yaitu mandi sebelum Shalat Jumat, mandi setelah memandikan mayit, mandi sebelum Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha dan masih banyak lagi.

3. menggenakan pakaian terbaik dan menggunakan wewangian
Hari Raya Idul Fitri adalah hari istimewa bagi umat muslim yang terjadi selama satu tahun sekali, sehingga disunnahkan untuk Umat muslim mengenakan pakaian terbaik yang kita miliki. Sebagai bentuk kegembiraan kita dalam menyambut lebaran.

Selain menggunakan pakaian terbaik, menggunakan wewangian juga di anjurkan Karena merupakan suatu amalan yang dikerjakan Nabi Muhammad semasa beliau masih hidup dan diteruskan oleh keluarga, sahabat dan juga pengikutnya. Namun, bagi wanita dianjurkan untuk tidak memakai parfum.

4. Makan sebelum melaksanakan Sholat Idul Fitri
Sebelum melaksanakan Shalat Idul Fitri, umat muslim diperintahkan untuk makan dan minum terlebih dahulu. Hal ini sebagai tanda bahwa pada Hari Raya Idul Fitri diharamkan untuk berpuasa.

“Rasulullah SAW, tidak akan keluar dari hari raya fitro sebelum beliau makan, dan beliau tidak akan makan dulu di hari raya Adha sebelum beliau shalat (terlebeih dahulu)”. (HR. Ahmad dan al Tirmidzi dan di shahihkan oleh Imam Ibn Hibban).

Adapun hadis lain yang menjelaskan soal dianjurkannya makan sebelum shalat Id yakni dari riwayat Ahmad.

“Anas bin Malik memiliki kebiasaan sebelum berangkat, beliau makan 3 butir kurma. Jika tambah, beliau makan 5 biji. Jika tambah, beliau makan dengan bilangan ganjil.” (HR.Ahmad).

5. Memilih Jalan yang Berbeda Saat Pergi dan Pulang dari Masjid
“Nabi SAW ketika hari raya mengambil jalan yang berbeda (antara pergi dan pulangnya).” (HR Al Bukhari).

Dengan memilih arah jalan yang berbeda antara berangkat ke masjid dan pulang dari masjid untuk melaksanakan shalat hari raya, bertujuan untuk membagi kebahagiaan kepada Orang lain ketika di jalan dengan senyum dan salam. Selain itu, untuk syiar Islam dan sebagai tempat silahturahmi pada sanak kerabat dan yang lainnya.

6. Melaksanakan sholat Ied mendengarkan khutbah
Hukum shalat Idul Fitri adalah sunnah. Ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama.

Untuk rakaat pertama setelah Takbiratul Ihram kita membaca doa iftitah. Setelah itu dilanjutkan dengan 7 Kali takbir.

Adapun rakaat yang kedua setelah bangkit dari sujud maka ditambah dengan 5 kali takbir.

Nabi Muhammad menganjurkan semua orang baik pria, wanita, anak-anak, bahkan wanita yang sedang menstruasi untuk pergi dan mendengarkan doa serta khutbah.

“Aku menghadiri salat Id bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar dan Utsman Radhiyallahu ‘anhum. Semua mereka melakukan salat sebelum khutbah” (HR. Al Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

Disunahkan memulai khutbah dengan takbir, khutbah pertama bertakbir sembilan kali dan khutbah kedua bertakbir sebanyak tujuh kali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *