Bahasa Indonesia Resmi Diajarkan di Pusat Ilmu Dunia Islam, Al-Azhar Cairo Mesir

Cibubur, Rasilnews — Kabar menggembirakan datang dari dunia pendidikan internasional. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia resmi dibuka di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Keputusan ini disahkan melalui Majelis Tinggi Al-Azhar nomor 343 pada 12 Juli 2025, dengan izin langsung dari Grand Sheikh Al-Azhar.

Hal ini disampaikan oleh Abdul Muta’ali, Ph.D., Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo, Mesir, dalam acara Ahlan Wa Sahlan Spesial bertema “Sejarah Baru, Universitas Al-Azhar Kairo Buka Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia”, Ahad, (27/10/25).

Dalam kesempatan ini, Abdul Muta’ali menjelaskan bahwa pendirian program studi tersebut merupakan hasil perjuangan panjang yang melibatkan berbagai pihak. Ia menyebut, langkah ini bukan sekadar pengembangan akademik, tetapi juga bentuk diplomasi budaya antara Indonesia dan Mesir. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, menurutnya, menjadi jembatan sejarah sekaligus jembatan diplomatik antara kedua negara.

Menurut Abdul Muta’ali, Mesir memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia karena menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Namun, ia menilai hubungan diplomatik kedua negara perlu diperkuat lagi melalui jalur kebudayaan dan pendidikan.

Al-Azhar, yang dikenal sebagai universitas tertua di dunia, memiliki pengaruh besar di dunia Islam dan menjadi rujukan keilmuan bagi banyak negara Timur Tengah. Sekitar 95 persen dari 20 ribu mahasiswa Indonesia di Mesir kini menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar. Karena itu, pengakuan terhadap Bahasa Indonesia di kampus tersebut memiliki makna strategis dalam memperluas jangkauan diplomasi Indonesia di dunia Islam.

Abdul Muta’ali berharap pembukaan program ini menjadi langkah awal bagi negara-negara lain di kawasan Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab dan Qatar untuk mengikuti jejak serupa. Ia juga mengingatkan bahwa sejak 2023, Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai salah satu bahasa sidang UNESCO. Target berikutnya adalah menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ketujuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2045.

“Ketika Bahasa Indonesia diakui di lembaga besar seperti Al-Azhar, itu memperkuat posisi kita di mata dunia,” tuturnya. Ia menambahkan, peran bahasa dan budaya Indonesia kini mulai menggeliat kembali di kancah global setelah sempat redup selama satu dekade terakhir. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, ia optimistis Bahasa Indonesia akan semakin berpengaruh dalam percaturan dunia internasional.

Comments (0)

Your email address will not be published. Required fields are marked *