Citayam Fashion Week Jadi Ajang LGBT, MUI: Bentuk Penyimpangan

Jakarta, Rasilnews- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis mengatakan sangat mengapresiasi kreativitas para remaja di Citayam Fashion Week. Namun dia menolak jika ajang itu menjadi momen komunitas LGBT untuk memamerkan penyimpangannya.

“Saya mengapresiasi atas kreativitasnya teman-teman bahwa dari mana pun bisa muncul kreativitas dan dari kampung pun bisa go internasional. Kemudian juga bagaimana mereka melakukan kreatif untuk memberi hiburan kepada masyarakat,” katanya Republika.co.id dikutip Rasilnews, Selasa (26/7).

“Tapi, secara bersamaan tentunya kita menolak kalau itu menjadi ajang umpamanya pamer LGBT. Atau mengubah identitas kelamin atau identitas gendernya. Itu tidak diinginkan oleh kita,” sambungnya.

Menurutnya, ada hal positif yang ditampilkan di kegiatan tersebut yang memang harus diapresiasi dan didukung. Tetapi ia mewanti-wanti untuk menghindar dari sisi negatif yang mungkin dilakukan saat Citayam Fashion Week itu.

Kiai Cholil juga mengharapkan agar para remaja atau generasi muda saat ini beretika sesuai dengan keyakinannya. Bagi umat Islam tetap berperilaku dengan etika atau norma dalam agama Islam dan bagi remaja non Muslim agar berperilaku sesuai dengan nilai agamanya.

“Kalau Islam, ya etika Islam dan itu sesuai dengan pancasila. Yang kedua anak kita kreatif tetep lada identitas gendernya, laki-laki sebagai lak-laki, perempuan sebagai perempuan. Yang ketiga, fashion itu menunjukkan identitas. Jadi kalau di luar identitasnya fashion laki-laki dan perempuan, maka keluar dari keindahan kreativitas menjadi penyimpangan,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad meminta pemerintah untuk mengantisipasi dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari tren baru Citayam Fashion Week. Aspek negatif seperti pamer perilaku LGBT hingga pergaulan bebas.

“Mungkin tidak hanya LBGT, tapi sisi buruk lainya seperti kemacetan lalu lintas, pergaulan bebas dan penyebaran penyakit juga bagian dari sisi buruk yang harus diminimalkan,” kata Dadang Kahmad melalui pesan singkat, Senin (25/7).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *