Yerusalem, Rasilnews – Polisi Israel mencegah sejumlah media asing, termasuk jaringan Al Jazeera yang telah dilarang beroperasi, dari merekam dan menyiarkan lokasi jatuhnya rudal Iran. Tindakan ini diambil untuk mencegah informasi strategis bocor ke pihak musuh, terutama rezim Iran.
Seperti dilaporkan oleh The Jerusalem Post, langkah tersebut dilakukan sesuai kebijakan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan arahan Komisaris Polisi Danny Levy, dengan dukungan dari Kementerian Komunikasi Israel.
Pihak berwenang sebelumnya telah memperingatkan media agar tidak menyiarkan lokasi intersepsi atau titik serangan secara real-time, karena informasi tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan akurasi serangan rudal di masa depan.
“Pemberitaan langsung dari lokasi serangan bukan hanya risiko jurnalistik, tetapi juga ancaman serius terhadap keamanan nasional,” ujar seorang pejabat kepolisian seperti dikutip media setempat.
Israel secara resmi telah melarang operasional Al Jazeera di wilayahnya dengan tuduhan bahwa jaringan tersebut menjadi saluran propaganda yang membahayakan stabilitas dalam negeri.
Larangan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan militer antara Israel dan Iran, di mana serangan balasan lintas wilayah menempatkan kawasan dalam risiko eskalasi yang lebih luas.