Jakarta Hajatan ke-495 Tahun

Rasilnews – Jakarta Hajatan, sebagaimana tertulis ramai di seluruh penjuru kota hingga ke RW/RT dalam wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Jakarta dan warganya tengah memperingati 495 tahun usianya.

Ada tiga kata diangkat dalam tematis HUT Jakarta ke-495 tahun yang dirayakan hari ini Rabu 22 Juni 2022, yaitu Kolaborasi, Akselerasi dan Elevasi, merupakan rangkaian kata optimis yang saling bersinergi membuktikan seluruh elemen masyarakat bergerak kompak maju dan tumbuh membangun Jakarta kota Global dan Smart.

Jakarta, atau secara resmi bernama Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau Jakarta Raya adalah ibu kota negara dan kota terbesar di Indonesia.

Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat Provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Kota Jakarta luasnya 661,5 Km2, dengan ketinggian 8 mdpl. Penduduknya saat ini sekitar 10,7 juta orang.

Menurut Sensus global 2020, Jakarta menempati urutan ke-37 terpadat didunia. Lima teratas terpadat adalah: Tokyo (Jepang), Delhi (India), Shanghai (China), Sao Paolo (Brazil) dan Mexico City (Mexico).

Berhasilnya Pangeran Fatahillah dari Kerajaan Demak mengusir kolonialis Portugis dari wilayah Sunda Kelapa, dan pada satu ketika diselenggarakan perayaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di tanggal 22 Juni 1527 yang sekaligus Pangeran Fatahillah mengubah nama kota Sunda Kelapa jadi Jayakarta, menjadi tanda awal hari kelahiran kota yang kini bernama Jakarta.

Penetapan Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta dilakukan oleh Walikota kelima DKI Jakarta, Sudiro pada tanggal 22 Juni 1956.

Sejak era kemerdekaan, Jakarta sudah memiliki 17 orang Gubernur. Sejak yang pertama politisi PNI Mr.Soewirjo (1945-1951) ketika itu masih disebut sebagai Walikota Jakarta dan saat di era Republik Indonesia Serikat (RIS), Jakarta sebagai bahagian dari Negara Pasundan (1950-1951).

Sejak dipimpin Gubernur keempat Soemarno Sosroatmodjo (1960-1964), Presiden Soekarno mengubah status Jakarta menjadi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Soemarno juga mengawali penugasan Perwira Militer menjadi Gubernur.

Setelahnya Gubernur-Gubernur yang juga popular seperti Ali Sadikin (1966-1977). Tjokropranolo (1977-1982), Soeprapto (1982-1987), Wiyogo Admodarminto (1987-1992), Soerijadi Soedirdja (1992-1997), Sutiyoso (1997-2002) dan (2002-2007).

Kemudian lewat pemilihan, politisi Partai Demokrat Fauzi Bowo menjadi Gubernur DKI Jakarta (2007-2012), Selanjutnya Joko Widodo atas dukungan PDI-P menjadi Gubernur periode 2012-2017, namun karena terpilih menjadi Presiden pada Pemilu 2014 sehingga Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Non Partai) yang dikenal dengan nama akrabnya Ahok menjadi Gubernur sejak 19 November 2014.

Pada 9 Mei 2017, Ahok diberhentikan oleh DPRD DKI Jakarta dan memilih Djarot Saiful Hidayat (PDI-P) dan dilantik menjadi Gubernur ke-16 pada 15 Juni 2017.

Sejalan dengan pemilihan Umum serentak, warga Jakarta memilih Gubernur, terpilih Anies Baswedan dan dilantik menjadi Gubernur ke-17 pada 16 Oktober 2017.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *