Cibubur, Rasilnews – Pemerhati Bangsa Tony Rosyid menyoroti sejumlah rancangan undang-undang (RUU) yang saat ini sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas). Salah satunya adalah RUU Perampasan Aset.
Tony menyebut, masuknya RUU ini patut diapresiasi. Selama ini pembahasan RUU tersebut kerap mandek, namun setelah adanya desakan publik, akhirnya pintu pembahasan mulai terbuka.
“RUU yang dulu tidak pernah masuk Prolegnas, sekarang sudah masuk. Artinya ada perhatian, terutama dari Presiden, meskipun disebut berasal dari DPR,” ungkap Tony dalam Dialog Topik Berita Radio Silaturahim, Rabu (10/09/25).
Lebih lanjut, Tony menilai hubungan antara DPR dan pemerintah masih belum seimbang. Menurutnya, kehendak eksekutif cenderung lebih dominan dibandingkan legislatif. Bahkan, kata Tony, banyak anggota DPR sendiri yang mengakui bahwa keputusan penting lebih ditentukan oleh pimpinan partai.
Ia juga menyoroti banyaknya ketua partai yang dekat dengan Presiden, sehingga DPR seperti hanya menjadi “cucu politik” dari Presiden.
Meski begitu, Tony tetap menekankan pentingnya pengawalan publik. “Kita harus akui ada perhatian di bidang ekonomi. Tetapi yang perlu dijaga adalah jangan sampai RUU ini berubah menjadi undang-undang titipan yang hanya menguntungkan kelompok elit,” ujarnya.
Tony pun mengingatkan, rakyat perlu ikut mengawal proses pembahasan agar RUU benar-benar berpihak pada keadilan dan kepentingan masyarakat luas.