Tajuk Rasil ‘Indahnya Lantunan Azan’

Tajuk Rasil
Jumat, 24 Rajab 1443 H/ 25 Februari 2022

Indahnya Lantunan Azan

Tahun lalu, beredar video viral seorang doktor non-Muslim bernama Craig Considine yang rela bangun pagi demi bisa mendengar azan subuh. Lantunan azan bagi umat Islam yang tinggal di negara mayoritas berpenduduk Muslim pasti menganggap azan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun bagi pendatang, azan adalah budaya yang cukup asing. Inilah yang dialami Craig Considine, seorang doktor sosiologi yang mendalami hubungan internasional dan teologi.

Dr. Craig menganggap azan sebagai sebuah lantunan yang sangat indah, menenangkan, dan patut ditelaah. Hal ini menjadi pengalaman berharganya ketika pada tahun lalu berkunjung ke Abu Dhabi dan menikmati suara azan subuh di waktu fajar. Aktifitasnya dia unggah ke kanal YouTube miliknya. Dalam rekaman video itu, Dr. Craig Considine tampak berdiri di balkon Hotel Ritz Carlton Abu Dhabi dan memandang Masjid Zayed pada pukul 05.30 pagi. Ia pun menjelaskan bahwa dirinya bangun di pagi buta seperti itu demi mendapati salah satu budaya paling indah dalam Islam yakni azan.

Sadar video yang diunggah di kanal Youtube nya itu akan ditonton oleh pengikutnya yang sebagian besar non-Muslim, Dr. Craig menjelaskan beberapa pengetahuan mendasar tentang azan. Ia mengatakan Azan dikumandangkan lima kali sehari dan dilantunkan untuk memanggil kaum Muslimin sholat di masjid. Azan adalah budaya yang tidak ada di negara asalnya Amerika Serikat. Dirinya pun mengaku mendengar azan membuatnya merasa tenang.

Masih dari video unggahannya, selagi menunggu Dr. Craig bercerita tentang kunjungannya ke Masjid Zayed yang dianggap mirip Gereja St. Peter di Roma. Ia juga menjelaskan kisah muazin pertama Sahabat Bilal bin Rabah dan menuturkan sejarah mengenai asal-usul Bilal bin Rabah sebagai budak yang dibebaskan dan diangkat derajatnya oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. “Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad sangat anti-rasisme. Ia secara aktif menangkal tindakan berbau rasis,” ungkap dia.

Di tengah penjelasannya tentang Islam menentang rasisme, azan pun akhirnya berkumandang. Terdengar bergema dari kejauhan, Dr. Craig memejamkan mata dan menikmati suara azan yang masih terdengar lantang ketika mencapai balkonnya. “Indah sekali, pengingat yang indah untuk memulai hari,” ujar Dr. Craig Considine menutup video seusai azan.

Ikhwan Akhwat,,
Cerita diatas adalah pengalaman tentang azan yang dirasakan oleh seorang non-Muslim, takjub dengan lantunan, untaian kalimat bahkan sampai menelusuri sejarahnya. Bagi seorang akademisi macam Craig Considine, aktifitas yang bisa menimbulkan perubahan sosial positif di masyarakat memang patut di apresiasi bahkan sampai dinikmati.

Apalagi tidak sedikit jumlah orang yang mendapatkan hidayah karena mendengarkan suara azan. Di masa Rasulullah SAW, dalam sebuah Riwayat dikisahkan ada dua orang Yahudi bermaksud membangun sinagog (rumah ibadah Yahudi) persis di samping masjid Nabi. Para sahabat keberatan. Namun, Rasulullah SAW menegaskan bahwa jika tanah yang hendak dipakai untuk membangun sinagog merupakan milik mereka, kita tidak bisa menghalangi. Saat kedua orang Yahudi tengah membangun sinagog, tiba-tiba Bilal bin Rabah mengumandangkan azan. Ketika sampai kepada lafaz ‘Hayya ‘alal falah’ (mari meraih keberuntungan), mereka tersentak dan mendatangi Rasulullah SAW. Mereka pun mengatakan, jika tujuan Masjid mengajak orang sadar demi meraih keberuntungan, kami tidak perlu membangun sinagog karena tujuan kami untuk itu. Satukan saja tanah kami dan Masjidmu wahai Rasulullah.

Itulah salah satu hikmah suara azan. Pasti ada juga hikmahnya mengapa Nabi memerintahkan untuk azan di telinga kanan dan ikamah di telinga kiri. Lafaz-lafaz suara azan semuanya mengingatkan kita kepada Allah SWT. Redaksinya disusun sendiri oleh Rasulullah SAW, yang kemudian ditirukan oleh Sahabat Bilal bin Rabah, muazin profesional kesayangan Rasulullah di Masjidnya. Selain untuk mengingatkan orang bahwa waktu Shalat sudah masuk, lafaz-lafaz azan dan ikamah juga berfungsi sebagai ‘shock theraphy’ bagi orang yang percaya kepada kebesaran Allah SWT. Mungkin tadinya pikiran dan jiwa seseorang sedang kosong atau berjauhan dengan Tuhan. Ketika tiba-tiba diperdengarkan alunan merdu azan yang mengajaknya ke jalan keberuntungan (Hayya ‘ala al-falah), akhirnya ia tersadarkan untuk mengambil air wudu lalu menyungkurkan diri di hadapan kebesaran Allah SWT dalam Shalat.

Subhanallah, lantunan suara azan adalah untuk mengingatkan kepada kekasih-Nya bahwa waktu ‘mikraj’, mendaki langit menuju Tuhan, sudah tiba. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa yang memulai salatnya dengan azan dan ikamah, akan turun para malaikat dari langit menjadi makmum di sampingnya dan ikut mengaminkan doa imam bersama-sama segenap jamaah lainnya. Amat indah suara azan bagi orang yang beriman dan para pencinta Tuhan. Setidaknya suara azan mengingatkan orang Shalat di awal waktu, yakni Shalat yang paling afdhal.

Wallahu’alam Bishshowwab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *