Jakarta, Rasilnews – Dalam tausiyah singkat, Ustaz Agus Sudarmadji menekankan pentingnya kesungguhan dalam menjalani pekerjaan, terutama pekerjaan yang dilakukan untuk dakwah dan kemaslahatan umat. Ia meyakinkan bahwa segala bentuk kerja keras yang diniatkan karena Allah, meski tampak sederhana, akan dibalas dengan rezeki terbaik oleh-Nya.
“Kalau pekerjaan kita diniatkan untuk Allah, untuk dakwah, dan kita jalani dengan sungguh-sungguh, maka Allah yang akan mencukupi. Rezeki itu tidak selalu harus dicari dengan cara besar-besaran. Kadang cukup dengan kesungguhan dan niat lurus, Allah berikan dari arah yang tak kita duga,” ungkap Ustaz Agus Sudarmadji di Radio Silaturahim,
Ia mengutip ayat dalam Al-Qur’an Surat At-Talaq ayat 2–3 yang berbunyi:
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal ‘alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja’alallāhu likulli syai`ing qadrā
Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Ustaz Agus menegaskan bahwa rezeki yang datang karena takwa bukan hanya bersifat materi. “Rezeki itu bisa berupa ketenangan, relasi yang baik, lingkungan yang mendukung, dan hati yang lapang. Semua itu adalah bentuk kecukupan dari Allah bagi mereka yang bersungguh-sungguh di jalannya,” jelasnya.
Ia juga mencontohkan pengalamannya dalam menyiapkan diri sebelum siaran di radio Silaturahim (Rasil). “Malam sebelumnya saya isi bensin dulu, supaya tidak terlambat besok pagi. Bagi sebagian orang ini hal kecil. Tapi bagi saya, ini bentuk tanggung jawab. Karena saya ingin apa yang saya lakukan ini terbaik, bukan sekadar menggugurkan kewajiban,” katanya.
Menurutnya, sikap disiplin dan semangat memberi yang terbaik dalam pekerjaan —terlebih jika itu bagian dari dakwah— adalah cerminan takwa. Dan dari ketakwaan itulah, janji Allah tentang rezeki akan terpenuhi.
“Maka jangan ragu bekerja dalam dakwah. Walau mungkin tidak kaya raya, tapi Allah cukupkan. Kadang rezekinya tidak kita minta, tapi datang begitu saja. Karena Allah tahu apa yang dibutuhkan hamba-Nya yang ikhlas,” tegasnya.
Lebih lanjut dirinya mengingatkan dalam dunia dakwah dan kerja-kerja sosial keagamaan, keikhlasan dan kesungguhan adalah kunci utama. Allah-lah yang menilai dan mencukupi semua kebutuhan hamba-Nya yang berjuang untuk agama-Nya.