Ustaz Ikhwan Basri: Perilaku Flexing Bentuk Sikap Asosial dan Keangkuhan

Ustaz Ikhwan Basri: Perilaku Flexing Bentuk Sikap Asosial dan Keangkuhan

Cibubur, Rasilnews – Tokoh agama, Ustaz Ikhwan Abidin Basri, MA menyoroti perilaku pamer harta atau flexing yang saat ini marak terjadi di jagat maya. Ia menjelaskan, perilaku tersebut menunjukkan sikap sombong dan asosial.

“(Flexing) bentuk kesombongan, asosial dan tidak peka terhadap kondisi sosial sebagian besar masyarakat Indonesia yang berdampak pandemi Covid-19,” ujarnya dalam program acara Ekonomi Islam di Radio Silaturahmi AM 720Khz, Selasa (15/3).

Ikhwan Basri menerangkan, perilaku pamer harta dengan membeli barang mahal yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan dalam kehidupan, adalah gaya konsumsi yang tidak positif.

Jika dilihat dari sisi sosiologis, lanjutnya, sangat berbahaya karena dapat menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat.

“Apalagi jika diukur dari sisi sosiologis, bisa menimbulkan kecemburuan sosial yang menyebabkan ketegangan di antara masyarakat dan ini harus kita hindari, jika terus kita ciptakan maka masyarakat secara umum tidak merasakan aman. Jadi itu melukai perasaan kebanyakan orang,” jelasnya.

Pendakwah berlatar belakang pendidikan ekonomi itu menyebut, perilaku flaxing tidak sesuai dengan ajaran agama manapun. Tidak pula dibenarkan dalam teori ekonomi dan sosiologi.

“Dalam ilmu ekonomi pun perilaku pamer-pamer harta itu tidak dibenarkan, dalam ilmu sosiologi pun ini berbahaya,” ungkap Ikhwan dalam acara yang juga ditayangkan di kanal YouTube Rasil TV.

Kemudian, ia menukil ayat 76 dari Quran Surah Al Qasas yang menjelaskan bahwa setiap harta yang dimiliki oleh manusia merupakan pemberian dari Allah subhanahu wata’ala. Namun, orang-orang yang dengan sengaja memamerkan hartanya, kata Ikhwan, mereka merasa bahwa harta yang dimilikinya ialah hasil dari usahanya sendiri.

“Sedangkan orang-orang sekarang yang pamer harta itu merasa bahwa harta itu dia peroleh dengan sendirinya, bahkan seperti dia tidak percaya kepada Tuhan. Mereka mengira harta itu diperoleh dari hasil usahanya sendiri, walaupun usahanya itu adalah judi,” tegas Ikhwan dalam acara yang dipandu oleh Angga Aminuddin itu.

Dalam acara yang mengangkat tema ‘Syndrom dan Pamer Harta’ itu, Ustaz Ikhwan Basri juga turut mengomentari beberapa selebgram yang terjerat kasus judi berkedok investasi. Ia menilai, istilah-istilah seperti ‘trading’ hanya untuk menutupi kegiatan haram di dalamnya.

“Menggunakan istilah trading atau apalah itu. Itu kemasannya saja, padahal in reality it’s gambling, 100% gambling,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *