Cibubur, Rasilnews – Keteguhan iman dan ketabahan warga Gaza dalam menghadapi penderitaan, ternyata menjadi pintu hidayah bagi banyak orang di Barat, termasuk Amerika Serikat, untuk memeluk Islam.
Hal ini disampaikan Ustadz Mohammad Joban, imam Masjid Ar-Rahmah di Redmond, Washington, Amerika Serikat, saat berkunjung ke Radio Silaturahim (Rasil) Cibubur, Bekasi, Rabu (01/10/25).
Menurut Ustadz Joban, fenomena meningkatnya orang Amerika yang masuk Islam belakangan ini sangat dipengaruhi oleh sikap warga Gaza yang tetap bersyukur meski kehilangan segalanya.
“Sering datang orang Amerika lalu berkata, I want to become Muslim. Ketika ditanya apakah mereka tahu rukun iman, rukun Islam, atau Al-Qur’an, mereka menjawab tidak tahu. Namun alasannya sederhana: I want to have what people of Gaza have. Mereka ingin memiliki apa yang dimiliki orang Gaza,” ujar Ustadz Joban.
Ia menuturkan, warga Gaza yang kehilangan rumah, keluarga, dan harta benda, justru mengucapkan kalimat penuh keimanan seperti Alhamdulillah, Hasbunallah wa ni’mal wakil. Hal inilah yang membuat banyak orang Barat terpesona.
Lebih jauh, Ustadz Joban menyebut warga Gaza dikenal sebagai Ahlul Qur’an dan Ahlul Fajr. Hampir setiap rumah di Gaza terdapat penghafal Al-Qur’an, bukan hanya hafal namun juga memahami maknanya. Bahkan, sebelum agresi 7 Oktober, jumlah jamaah Subuh di Gaza setara dengan jumlah jamaah shalat Jumat di negeri lain.
“Untuk bisa bergabung dengan Brigade Al-Qassam, seorang pemuda harus hafal Al-Qur’an dan selama enam bulan tidak boleh absen shalat Subuh berjamaah di masjid,” jelasnya.
Ustadz Joban menambahkan, keteguhan warga Gaza membuat klaim Israel sebagai tentara yang tak terkalahkan kini runtuh. “Selama ini mereka dikenal sebagai Jaysun la yughlaib (tentara yang tak terkalahkan). Namun faktanya, meski melawan pejuang dengan senjata sederhana, mereka tidak mampu menundukkan Gaza,” ungkapnya.
Menurutnya, perang yang berlarut-larut ini memiliki hikmah besar. Selain menguatkan kembali iman umat Islam, juga membuat banyak non-Muslim di Barat tertarik pada Islam. “Ratusan ribu, bahkan jutaan Muslim yang tadinya jauh dari agamanya kembali mendekat. Sementara banyak non-Muslim yang tadinya tidak tahu Palestina, kini mempelajarinya, bersimpati, hingga akhirnya masuk Islam,” tuturnya.
Ustadz Joban menegaskan, hal ini menjadi bukti bahwa perjuangan Gaza bukan hanya pertahanan fisik, tetapi juga dakwah yang mengetuk hati dunia.