Iran Serang Pangkalan AS di Qatar, Trump Umumkan Gencatan Senjata dengan Iran dan Israel

Doha, Rasilnews – Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak ketika Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan udara Al Udeid milik Amerika Serikat di Qatar pada Senin (waktu setempat). Meski tidak menimbulkan korban jiwa, serangan ini menjadi titik balik dramatis dalam konflik yang melibatkan Iran, Israel, dan AS. Beberapa jam kemudian, Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata total antara Iran dan Israel.

Dikutip dari Al Jazeera, otoritas Qatar menyatakan rudal-rudal yang ditembakkan dari Iran berhasil dicegat dan tidak mengenai sasaran. Pangkalan Al Udeid, yang terletak di dekat ibu kota Doha, merupakan markas strategis bagi militer AS di kawasan Teluk. Seorang pejabat pertahanan AS menyebut bahwa pangkalan diserang menggunakan rudal balistik jarak pendek dan menengah, namun tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan berarti.

Serangan ini dilakukan Iran sebagai bentuk balasan atas dugaan serangan AS terhadap fasilitas nuklirnya. Dalam pernyataan resmi di platform X (sebelumnya Twitter), Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak akan menerima agresi dari pihak mana pun. “Kami tidak melanggar hak siapa pun, dan kami tidak akan dalam keadaan apa pun menerima pelanggaran apa pun terhadap kami,” tulisnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menambahkan bahwa Teheran siap untuk membalas lagi jika AS terus melakukan provokasi. Dalam sebuah unggahan di Telegram, ia menekankan bahwa Iran tetap menjaga haknya untuk membela diri, namun tetap membuka ruang bagi solusi diplomatik.

Di sisi lain, Presiden Trump memberikan pernyataan yang mengejutkan dengan nada damai. Melalui akun Truth Social miliknya, ia menyampaikan bahwa serangan Iran tidak menimbulkan kerugian dan berterima kasih karena Iran memberikan “pemberitahuan awal” atas serangan tersebut. “Saya senang melaporkan bahwa TIDAK ADA warga Amerika yang terluka, dan hampir tidak ada kerusakan yang terjadi,” tulisnya.

Tak lama kemudian, Trump mengumumkan gencatan senjata “lengkap dan total” antara Iran dan Israel, yang akan diberlakukan secara bertahap dalam 24 jam ke depan. “Saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua negara karena memiliki stamina, keberanian, dan kecerdasan untuk mengakhiri, apa yang seharusnya disebut, ‘PERANG 12 HARI’,” tambahnya.

Hingga saat ini, baik pihak Israel maupun Iran belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengumuman gencatan senjata dari Trump. Namun, langkah ini menunjukkan bahwa jalur komunikasi, meski tidak terbuka di hadapan publik, masih terus berlangsung di balik layar antara ketiga pihak.

Kondisi ini menunjukkan betapa cepat dinamika konflik dapat berubah. Dari potensi perang terbuka, situasi justru berbalik menuju deeskalasi dalam hitungan jam. Serangan yang sempat memicu kekhawatiran dunia internasional, kini justru membuka jalan bagi harapan perdamaian baru di kawasan yang selama ini rentan konflik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *