Buya Yahya: Jangan Ribut Perbedaan, Dukung Iran Bila Membela Palestina Atas Dasar Kemanusiaan

Cirebon, Rasilnews – Ulama kharismatik dari Cirebon, KH. Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya, angkat bicara mengenai polemik sebagian umat Islam yang meributkan serangan Iran terhadap Israel karena membela Palestina. Iran, yang dikenal mayoritas bermazhab Syiah, kerap menjadi sorotan dan bahkan kecurigaan dari sebagian kelompok Muslim Sunni saat terlibat dalam membela Palestina. Menurut Buya Yahya, sikap seperti itu adalah keliru dan mengaburkan esensi dari perjuangan membela kemanusiaan.

“Hari ini bukan waktunya bicara soal perbedaan keyakinan. Kita sudah terlambat kalau masih memperdebatkan itu, sementara saudara-saudara kita di Palestina terus ditindas dan dibantai. Israel itu musuh bersama, pelanggar kemanusiaan, bukan hanya musuh satu kelompok agama,” tegas Buya Yahya.

Buya Yahya menegaskan bahwa dukungan siapa pun, termasuk dari Iran, terhadap Palestina harus diapresiasi selama itu didasarkan pada semangat menghentikan kezaliman dan membela hak-hak rakyat tertindas.

“Apakah nanti muncul dari Iran, atau dari Inggris, Cina, selama tujuannya menghentikan kezaliman atas rakyat Palestina, mereka adalah pejuang kemanusiaan. Ini bukan saatnya mempersoalkan dari mana mereka datang atau apa mazhab mereka. Kalau kita masih ribut soal itu, kita sedang kehilangan arah dalam melihat penderitaan yang sesungguhnya,” ujarnya.

Buya juga menyoroti ironi di kalangan umat Islam yang kadang justru saling mencurigai antar sesama Muslim karena perbedaan mazhab, namun lalai terhadap musuh nyata yang sedang menggerus nilai-nilai kemanusiaan.

“Jangan sampai karena beda mazhab, kita justru tidak bisa melihat ada musuh bersama yang membahayakan dunia. Kezaliman Israel itu sudah melampaui batas. Kalau ada pihak yang melawan itu, selama atas dasar kemanusiaan, kita harus dukung, bukan malah curiga,” katanya.

Lebih jauh, Buya Yahya mengingatkan bahwa membela Palestina adalah tugas bersama seluruh umat manusia, bukan eksklusif milik kelompok tertentu. Nurani dan kemanusiaan, menurutnya, adalah bahasa universal yang seharusnya menyatukan.

“Kalau ada yang tidak sedih melihat Palestina dibantai, bahkan menjadikan itu bahan candaan, maka ada yang rusak dalam hatinya. Ini bukan hanya soal iman, ini soal batin, soal kemanusiaan. Siapa pun yang punya hati nurani pasti tergugah,” tandasnya.

Buya Yahya pun menyerukan agar umat Islam tidak terpancing provokasi yang memperlemah solidaritas terhadap Palestina, terutama dari isu-isu perpecahan mazhab. Menurutnya, saat ini bukan waktunya saling mencurigai, tetapi bersatu menghadapi kezaliman global.

“Keimanan harusnya menjadi pendorong untuk membela Palestina sekuat-kuatnya. Tapi jangan lupa, nurani manusia pun cukup untuk tahu mana yang benar dan salah. Kalau Iran hari ini berdiri melawan kezaliman, kita jangan malah meributkan siapa mereka. Lihat apa yang mereka bela,” pungkasnya.

Pernyataan tegas Buya Yahya ini menjadi seruan penting untuk mengakhiri perdebatan sektarian di tengah krisis kemanusiaan Palestina yang terus berlangsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *