Bogor, Rasilnews – Lembaga kemanusiaan yang konsen pada pembelaan Palestina, Aqsa Working Group (AWG) mengirimkan surat terbuka kepada Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir. Surat itu berisi penolakan atas kehadiran Timnas Israel di Indonesia pada Piala Dunia U-20.
Ketua Presidium AWG, Nur Ikhwan Abadi menyebutkan bahwa menerima kedatangan Timnas Israel ke tanah air, hanya akan mencoreng citra Indonesia sebagai negara anti-penjajah serta mencederai konstitusi.
“Israel bukan kiblat sepak bola yang perlu dijadikan rujukan bagi sepak bola nasional. Maka kehadirannya tidak akan membawa implikasi positif apa-apa bagi sepak bola nasional. Sebaliknya, justru akan mendatangkan mudarat yang lebih besar; menciderai komitmen bangsa pada konstitusi dan citra Indonesia sebagai bangsa anti penjajah,” ujarnya dalam surat yang ditandatangani Nur Ikhwan pada Selasa (21/3/2023).
“Timnas Israel ke Indonesia akan membawa konsekuensi turunan, misalnya mengibarkan Bendera Zionis Israel dan menyanyikan lagu nasional mereka di setiap pertandingan. Padahal Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan mereka,” sambungnya.
Nur Ikhwan mengatakan, Undang-undang Dasar 1945 Alinea Pertama yang berbunyi “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan” menjadi salah satu dasar penolakan AWG atas kehadiran Timnas Israel U-19.
Selain itu, lanjutnya, berkaca pada sikap Presiden Indonesia pertama Ir. Soekarno yang telah mencontohkan sikap tegas anti penjajahannya terhadap Zionis Israel pada tahun 1957 saat kualifikasi Piala Dunia 1958 dan Asian Games tahun 1962 di Jakarta karena tidak ingin meligitimasi penjajahan Zionis Israel.
“Sikap tegas seluruh presiden Republik Indonesia sampai hari ini juga tidak pernah bergeser menyelisihi UUD 1945. Termasuk sikap Presiden Joko Widodo dalam pidato yang disampaikan pada KTT OKI di Indonesia tahun 2016; menyerukan boikot terhadap produk Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina. Pada kesempatan lain, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan pernyataan resmi menolak klaim sepihak Zionis Israel bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel,” jelasnya dalam surat terbuka bernomor 561/02/AWG-HQ/SE/VII/1444 itu.
Nur Ikhwan menilai, kedatangan Timnas Israel ke Indonesia dikhawatirkan akan merusak persatuan umat, mengingat Indonesia merupakan negara mayoritas Muslim.
“Bangsa Indonesia terdiri dari mayoritas umat Islam yang memiliki peran amat besar dalam merawat persatuan dan kesatuan negeri Indonesia tercinta. Oleh karena itu, jangan sampai kedatangan Timnas Israel ke Indonesia membawa polarisasi yang semakin tajam atau bahkan merusak kokohnya persatuan dan kesatuan itu,” tulisnya.
Zionis Israel, kata Nur Ikhwan, adalah satu-satunya entitas penjajah yang tersisa di muka bumi dan telah dikategorikan sebagai crime against humanity oleh PBB. Zionis Israel juga telah melanggar berbagai resolusi PBB dan berbagai perjanjian perdamaian.
Menurutnya, penolakan atas hadirnya kesebelasan Israel pada Piala Dunia U-20 akan memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang berkomitmen mendukung Palestina.
“Penolakan Timnas Zionis Israel ke Indonesia akan memperkuat citra Indonesia yang
selama ini dikenal anti penjajahan dan mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga akan dikenang sebagai pemimpin yang teguh pada prinsip kemanusiaan dan anti penjajahan sesuai UUD 1945,” kata Nur Ikhwan.
“Kami memohon Bapak (Ketua Uum PSSI Erick Tohir) berkenan untuk meneruskan aspirasi ini kepada Presiden Joko Widodo, kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Panglima TNI, Kepala Kepolisian RI, dan atau kepada pihak-pihak lainnya yang berwenang,” tambahnya.
Aqsa Working Group (AWG) bahkan sejak tahun lalu telah mengampanyekan penolakan kehadiran Timnas Israel di Indonesia pada Piala Dunia. Pernyataan sikap AWG pun telah dipublikasikan di situs resminya sejak 1 Oktober 2022 lalu.
Pada Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung pada Mei-Juni 2023 itu, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah. Perhelatan FIFA ini akan digelar di enam provinsi di Indonesia, yakni DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.***
AWG Layangkan Surat Terbuka untuk PSSI: Tolak Timnas Israel ke Indonesia
Bogor, Rasilnews – Lembaga kemanusiaan yang konsen pada pembelaan Palestina, Aqsa Working Group (AWG) mengirimkan surat terbuka kepada Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir. Surat itu berisi penolakan atas kehadiran Timnas Israel di Indonesia pada Piala Dunia U-20.
Ketua Presidium AWG, Nur Ikhwan Abadi menyebutkan bahwa menerima kedatangan Timnas Israel ke tanah air, hanya akan mencoreng citra Indonesia sebagai negara anti-penjajah serta mencederai konstitusi.
“Israel bukan kiblat sepak bola yang perlu dijadikan rujukan bagi sepak bola nasional. Maka kehadirannya tidak akan membawa implikasi positif apa-apa bagi sepak bola nasional. Sebaliknya, justru akan mendatangkan mudarat yang lebih besar; menciderai komitmen bangsa pada konstitusi dan citra Indonesia sebagai bangsa anti penjajah,” ujarnya dalam surat yang ditandatangani Nur Ikhwan pada Selasa (21/3/2023).
“Timnas Israel ke Indonesia akan membawa konsekuensi turunan, misalnya mengibarkan
Bendera Zionis Israel dan menyanyikan lagu nasional mereka di setiap pertandingan.
Padahal Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan mereka,” sambungnya.
Nur Ikhwan mengatakan, Undang-undang Dasar 1945 Alinea Pertama yang berbunyi “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan” menjadi salah satu dasar penolakan AWG atas kehadiran Timnas Israel U-19.
Selain itu, lanjutnya, berkaca pada sikap Presiden Indonesia pertama Ir. Soekarno yang telah mencontohkan sikap tegas anti penjajahannya terhadap Zionis Israel pada tahun 1957 saat kualifikasi Piala Dunia 1958 dan Asian Games tahun 1962 di Jakarta karena tidak ingin meligitimasi penjajahan Zionis Israel.
“Sikap tegas seluruh presiden Republik Indonesia sampai hari ini juga tidak pernah bergeser menyelisihi UUD 1945. Termasuk sikap Presiden Joko Widodo dalam pidato yang disampaikan pada KTT OKI di Indonesia tahun 2016; menyerukan boikot terhadap produk Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina. Pada kesempatan lain, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan pernyataan resmi menolak klaim sepihak Zionis Israel bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel,” jelasnya dalam surat terbuka bernomor 561/02/AWG-HQ/SE/VII/1444 itu.
Nur Ikhwan menilai, kedatangan Timnas Israel ke Indonesia dikhawatirkan akan merusak persatuan umat, mengingat Indonesia merupakan negara mayoritas Muslim.
“Bangsa Indonesia terdiri dari mayoritas umat Islam yang memiliki peran amat besar dalam merawat persatuan dan kesatuan negeri Indonesia tercinta. Oleh karena itu, jangan sampai kedatangan Timnas Israel ke Indonesia membawa polarisasi yang semakin tajam atau bahkan merusak kokohnya persatuan dan kesatuan itu,” tulisnya.
Zionis Israel, kata Nur Ikhwan, adalah satu-satunya entitas penjajah yang tersisa di muka bumi dan telah dikategorikan sebagai crime against humanity oleh PBB. Zionis Israel juga telah melanggar berbagai resolusi PBB dan berbagai perjanjian perdamaian.
Menurutnya, penolakan atas hadirnya kesebelasan Israel pada Piala Dunia U-20 akan memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang berkomitmen mendukung Palestina.
“Penolakan Timnas Zionis Israel ke Indonesia akan memperkuat citra Indonesia yang
selama ini dikenal anti penjajahan dan mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga akan dikenang sebagai pemimpin yang teguh pada prinsip kemanusiaan dan anti penjajahan sesuai UUD 1945,” kata Nur Ikhwan.
“Kami memohon Bapak (Ketua Uum PSSI Erick Tohir) berkenan untuk meneruskan aspirasi ini kepada Presiden Joko Widodo, kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Panglima TNI, Kepala Kepolisian RI, dan atau kepada pihak-pihak lainnya yang berwenang,” tambahnya.
Aqsa Working Group (AWG) bahkan sejak tahun lalu telah mengampanyekan penolakan kehadiran Timnas Israel di Indonesia pada Piala Dunia. Pernyataan sikap AWG pun telah dipublikasikan di situs resminya sejak 1 Oktober 2022 lalu.
Pada Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung pada Mei-Juni 2023 itu, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah. Perhelatan FIFA ini akan digelar di enam provinsi di Indonesia, yakni DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.***