Bullying: Penyebab dan Antisipasinya

Pengasuh Program Perlindungan Keluarga : Dr Hamid Patilima

Rasilnews – Bullying merupakan salah satu permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian dari kita semua, terutama dalam mengajarkan anak-anak untuk menghargai martabat orang lain. Jika ada anak yang melakukan tindakan bullying, sebenarnya dia memberikan sinyal bahwa dia mungkin pernah menjadi korban bullying.

Siapa pelaku bullyingnya? Kemungkinan besar adalah orang terdekat seperti ayah, ibu, kerabat, atau tetangga. Media elektronik atau digital juga berkontribusi dalam kasus bullying.

Sebelum membahas cara mengantisipasi bullying, kita harus kembali ke UUD 1945 Amandemen ke-2 tanggal 18 Agustus 2000, di mana pasal 28B ayat 2 menyatakan, “Setiap Anak Berhak Hidup.” Anak di sini diartikan sebagai manusia yang memiliki harkat dan martabat. Oleh karena itu, tidak ada yang berhak merendahkan martabat anak, termasuk orang tua. Melakukan hal ini membuat anak kehilangan integritasnya dan harga diri yang tinggi.

Pelaku bullying sebenarnya sering mengalami perendahan martabat, yang mungkin berasal dari lingkungan mereka. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi bullying, beberapa langkah dapat diambil:

  1. Merangkul Pelaku Bullying:
    • Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membuat anak merasa diterima dan didengarkan.
    • Mengajak anak berdiskusi dengan nyaman untuk memahami alasan di balik perilaku bullying.
  2. Mengajarkan Manajemen Konflik:
    • Mendorong anak untuk menggunakan cara verbal dalam menyelesaikan konflik daripada menggunakan kekuatan fisik.
    • Orang tua berperan dalam mengajarkan anak tentang manajemen konflik dan mengidentifikasi tanda-tanda bullying.
  3. Keterampilan Bersosialisasi:
    • Mendorong anak untuk bersikap positif, murah senyum, dan menjaga hubungan sosial yang baik dengan teman sebaya.
    • Menghindari perilaku merendahkan diri sendiri dan orang lain.
  4. Pengawasan Terhadap Pelaku Bullying:
    • Orang dewasa di sekitar anak memiliki kewajiban untuk memantau dan merangkul pelaku bullying.
    • Berani menegur dengan cara yang membangkitkan martabat, dengan tetap bertanggung jawab terhadap tindakan tersebut.

Dengan tindakan proaktif dan pemahaman mendalam terhadap kondisi anak, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk mencegah serta mengatasi kasus bullying.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *