Imaam Yakhsyallah: Lima Kemaksiatan yang Datangkan Azab

IMAAM Jama’ah Muslimin (Hizbullah) KH. Yakhsyallah Mansur menyampaikan lima kemaksiatan yang menjadi penyebab datangnya azab.

Hal itu dikatakannya dalam tausiyah acara Taklim Markaz II Al-Muhajirun, bertema ‘Musibah dan Bencana Sebagai Nasihat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dengan Hidup Berjama’ah. Acara tersebut digelar di Masjid An-Nubuwwah Ponpes Shuffah Hizbulllah dan Madrasah Al-Fatah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Ahad (1/1).

Kemaksiatan pertama menurut Yakhsyallah, mendustakan ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Seperti arti firman Allah yang dikatakan pada surah Al-A’raf ayat 96, jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya,” jelas Imaam.

Kedua, menyekutukan Allah. “Allah berfirman dalam surat Maryam ayat 90-91 yang artinya, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak,” katanya.

Menurut Imaam, dengan mengucap dakwaan bahwa Allah mempunyai anak itulah yang membuat Allah murka, sehingga Allah berikan azab kepada orang-orang yang menyekutukan-Nya.

Ketiga, menentang perintah Rasulullah. Seharusnya kata Yakhsyallah, perintah Rasulullah dijalankan dengan benar dan sungguh-sungguh agar terhindar dari azab Allah.

“Beberapa contohnya yaitu berjamaah di masjid bagi para ikhwan dan taat kepada suami bagi akhwat, mendidik anak dengan sebaik-baiknya, dan memperbanyak khatam bacaan Quran,” katanya.

Kemaksiatan keempat, hilangnya persaudaraan antara umat Islam. “Allah berfirman, adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar,” jelasnya.

Adapun yang dimaksud “apa yang diperintah itu”, ungkap Imaam, yaitu keharusan adanya persaudaraan yang teguh antara umat Islam.

Kelima, merebaknya kemaksiatan. “Rasulullah bersabda, yang kami terjemahkan lebih sederhana agar mudah dipahami menjadi 13 poin tergolong merebaknya kemaksiatan diantaranya harta beredar pada orang tertentu, amanah sebagai sumber keuntungan, zakat dijadikan utang, orang belajar bukan karena agama, suami tunduk kepada istri, anak durhaka menjauhkan diri dari bapaknya dan dekat dengan temannya,” papar Imaam.

Selain itu, suara-suara ditinggikan di masjid, 0rang hina menjadi tokoh, 0rang dimuliakan karena kejahatannya, orang fasik menjadi pemimpin, biduanita dan musik telah merata, khamr diminum di setiap tempat, juga generasi akhir yang melaknat para sahabat.

“Itulah sebagian kemaksiatan yang mendatangkan azab. Oleh karena itu, apabila kita ingin selamat dari azab di atas maka kita harus menghindari maksiat,” pesan Imaam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *