Jokowi Kemas Barang dari Istana, Pengamat: Itu Trik Politik

Jokowi Kemas Barang dari Istana, Pengamat: Itu Trik Politik

Cibubur, Rasilnews – Pengamat Politik, Tony Rosyid menilai perilaku Presiden Joko Widodo yang sudah mengemasi sebagian barang miliknya dan istrinya, Iriana dari Istana Negara ke Kota Solo sebagai bentuk trik politik.

Pasalnya, masa jabatan Jokowi terhitung masih dua tahun lagi, sehingga Tony menilai apa yang dilakukan Jokowi dengan memindahkan barang-barangnya dari Istana Negara adalah politik ekstrem bahkan tidak kalah ekstrem dari pemindahan Ibu Kota Negara.

“Kalau kita hitung masih lama, lebih dari dua tahun. Tapi ada yang menduga bahwa Jokowi mau mengundurkan diri, saya bilang nanti dulu. Ini adalah politik ekstrem dari pak jokowi, tidak kalah ekstrim dari pemindahan ibu kota,” ujar Tony dalam wawancara Topik Berita Radio Silaturahim 720 AM, Rabu (18/5).

Tony menyebut, Jokowi memang diketahui sebagai sosok yang sangat piawai dalam melakukan trik politik dan cukup mahir dalam hal-hal yang berkaitan dengan politik taktis.

Sehingga menurut Tony, sikap Jokowi yang mengemasi barangnya di Istana Negara bisa menjadi titik awal perubahan peta politik Indonesia.

“Yang bisa kita baca, sebenarnya cukup sederhana tapi bisa menjadi titik awal terhadap perubahan peta politik di Indonesia,” kata Tony.

Trik politik yang dilakukan Presiden Jokowi ini, menurut Tony memiliki beberapa tujuan. Pertama, untuk memetakan siapa saja yang ada di lingkaran Istana seperti kabinet dan koalisi partai politik yang masih berada di pihaknya.

“Jadi tepat Pak Jokowi melakukan trik politik dengan memindahkan barang dari Istana ke Solo, pertama untuk melihat di lingkaran istana seperti kabinet dan koalisi partai politik itu mana yang loyal mana yang nggak. Karena rumornya kabinet dan koalisi sudah pecah,” jelasnya.

Kedua, Jokowi ingin memancing kelompok-kelompok oposisi untuk keluar dengan seolah-olah menunjukkan bahwa dirinya sudah menyerah.

“Ketika dianggap menyerah dan lemah, maka diharapkan kelompok oposisi muncul agar bisa dihitung kekuatannya, lebih kuat atau lebih lemah dari kekuatan istana,” sambung Tony.

Kemudian yang ketiga, kata dia, Jokowi mencoba untuk menghitung pendukungnya yang masih setia. Sebab, survei terakhir menunjukkan tingkat kepercayaan publik kepada pemerintahannya hanya tinggal 50 persen.

Diketahui, putra sulung Presiden Jokowi, sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan pada Selasa (17/5), Presiden Jokowi dan istrinya, Iriana sudah mulai mencicil mengemasi barang-barangnya yang ada di Istana Negara dan kemudian dikirim ke rumahnya di Sumber, Banjarsari, Solo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *