Kutuk Genosida Rafah, AWG Sebut Zionis Pengecut dan Haus Darah

Bogor, Rasilnews – Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG), Ir. Nur Ikhwan Abadi mengecam keras genosida Zionis Israel terhadap para pengungsi di Rafah, selatan Jalur Gaza, Palestina pada Ahad (26/5).

“Kami mengecam keras tindakan pengecut, tindakan barbar, haus darah yang dilakukan Zionis Yahudi (Israel) terhadap warga sipil yang ada di Gaza terutama di Rafah. Kemarin kita mendengar, lebih dari 45 orang tewas di pengungsian karena dibombardir oleh Zionis Yahudi dan ini terjadi di depan mata penduduk dunia dan dunia hanya bisa diam,” ujarnya di Bogor pada Selasa (28/5).

Nur Ikhwan membandingkan bagaimana respon dunia saat Zionis Yahudi dan sekutunya menebar kebohongan dengan menuduh pejuang Hamas menyembelih bayi-bayi. Saat itu masyarakat internasional beramai-ramai mengutuk Hamas.

“Kita masih ingat beberapa waktu yang lalu bagaimana penduduk dunia bereaksi dengan sangat luar biasa ketika fitnah keji yang dilakukan Zionis Yahudi dan sekutunya, mereka menyatakan bahwa Hamas menyembelih bayi-bayi dan ini hanya rumor yang tidak pernah bisa dibuktikan,” kata relawan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza itu.

“Saat itu, dunia mengecam itu. Tapi saat ini, terjadi di depan penduduk dunia, disaksikan, ada foto dan videonya, ada buktinya, dilakukan Zionis Yahudi dengan membunuh warga sipil, anak-anak, dan perempuan tapi dunia hanya bisa diam. Sungguh sangat memalukan. Tindakan biadab dan pengecut Zionis ini harus dihentikan,” tegas Nur Ikhwan.

Lebih lanjut, ia menyerukan kepada seluruh penduduk dunia, khususnya umat Islam untuk bersatu menghentikan kejahatan penjajah Zionis Yahudi di Palestina.

“Kami menyerukan kepada seluruh penduduk dunia, khususnya umat Islam agar segera bersatu padu untuk menghentikan tindakan barbar Zionis Yahudi yang dilakukan terhadap saudara-saudara kita di Gaza,” seru Nur Ikhwan.

Dia pun mengajak agar umat Islam senantiasa memberikan bantuan dan pertolongan kepada Palestina untuk meraih kemerdekaannya.

“Kita hilangkan kepengecutan dalam diri umat Islam, kita hilangkan ketakutan itu semua dan kita maju memberikan bantuan dan pertolongan sehingga saudara-saudara kita di Gaza segera meraih kemerdekaan dan serangan Zionis Yahudi segera berhenti,” ujar aktivis Freedom Flotilla Mavi Marmara 2010 itu.

“Mudah-mudahan Allah subhanahu wata’ala segera memberikan pertolongan kepada saudara-saudara kita di Gaza dan mereka terbebas dari setiap belenggu penjajahan dan serangan Zionis Yahudi,” pungkas Nur Ikhwan.

Pada hari ke 233 sejak 7 Oktober 2023, sebanyak 35.984 orang syahid di Gaza, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada 26 Mei 2024. Genosida ini pun terus berlanjut dan dipastikan jumlah syuhada masih akan bertambah karena banyaknya korban yang belum ditemukan.***