Musker Rasil 2026, Adiwarman Karim: Tekanan Ekonomi Meningkat, Dakwah Rasil Harus Mampu Menggerakkan Produktivitas Umat

Cibubur, Rasilnews — Ahli ekonomi syariah Indonesia, Adiwarman Azwar Karim, menilai kondisi ekonomi nasional saat ini tengah berada dalam tekanan serius. Hal tersebut ia sampaikan dalam Musyawarah Kerja (Musker) Rasil 2026 dengan tema “Dakwah Menggerakkan Adab, Memuliakan Produktivitas, Memberdayakan” yang digelar di Lantai 3 SD Silaturahim, Jatikarya, Kalimanggis, Cibubur.

Dalam pemaparannya, Adiwarman menyebut pelemahan ekonomi dirasakan hampir di seluruh lapisan masyarakat, baik kelas atas maupun bawah, kecuali sektor-sektor tertentu seperti pertambangan. Tekanan tersebut terutama terjadi pada sisi permintaan domestik (domestic demand).

“Indikasinya terlihat jelas dari penurunan penjualan sepeda motor, disusul penurunan penjualan mobil baru. Masyarakat mulai beralih ke mobil bekas. Ini menandakan daya beli sedang melemah,” ujar Adiwarman.

Ia menambahkan, indikator lain yang jauh lebih mengkhawatirkan adalah meningkatnya transaksi Kredit Tanpa Agunan (KTA) dan pinjaman online (pinjol). Banyak masyarakat terpaksa berutang demi bertahan hidup, bahkan meminjam di beberapa platform sekaligus dengan pola “gali lubang tutup lubang”.

“Kondisi ini diperparah dengan maraknya judi online yang sering dijadikan jalan pintas untuk membayar pinjol. Awalnya dianggap sebagai penyelamat, tetapi justru memperburuk keadaan. Dari perspektif ekonomi, ini sudah sangat mengkhawatirkan,” tegasnya.

Dalam konteks dakwah, Adiwarman menekankan perlunya perubahan pendekatan agar lebih relevan dengan kondisi masyarakat. Menurutnya, dakwah tidak cukup hanya membahas isu-isu teoritis, sementara realitas ekonomi masyarakat semakin sulit.

“Jangan terlalu fokus pada perdebatan halal-haram bank, sementara banyak masyarakat yang bahkan kesulitan makan. Dakwah hari ini harus menguatkan adab, kesabaran, dan penguatan batin. Pendekatan tasawuf menjadi sangat penting,” ungkapnya.

Ia menilai, dakwah yang menenangkan, menghibur, dan bersifat praktis akan lebih mudah diterima serta mampu membantu masyarakat melewati tekanan hidup. Hal ini sejalan dengan tema Musker Rasil 2026 yang menekankan pentingnya menggerakkan adab, memuliakan produktivitas, dan memberdayakan umat.

Adiwarman juga menyampaikan harapannya agar kondisi ekonomi nasional mulai membaik setelah periode non-Ramadhan, khususnya pada Februari. Namun ia mengingatkan bahwa tantangan baru akan muncul menjelang musim haji akibat meningkatnya pembelian dolar secara massal.

Dengan melemahnya daya beli masyarakat, ia menegaskan bahwa dakwah radio memiliki peran strategis untuk hadir membersamai masyarakat, membangun optimisme, serta menumbuhkan semangat kebersamaan dan saling tolong-menolong.

Sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia Adiwarman juga mendorong Rasil yang tidak hanya berdakwah, tetapi aktif memperjuangkan ekonomi syariah melalui edukasi dan penyebaran informasi yang tepat.

Menurutnya, loyalitas pendengar Radio Rasil yang selama ini terbukti tinggi, termasuk dalam mendukung operasional Radio Silaturahim, merupakan aset besar. Loyalitas tersebut perlu dikemas menjadi kekuatan kolaboratif dengan berbagai pihak, termasuk korporasi dan perbankan, melalui program-program sosial dan pemberdayaan umat.

“Radio Rasil memiliki potensi besar untuk menjadi media dakwah yang menguatkan adab sekaligus mendorong produktivitas dan kemandirian ekonomi umat,” pungkasnya.

Comments (0)

Your email address will not be published. Required fields are marked *