Pengamat Ketenagakerjaan: Pembangunan IKN Mampu Kurangi Pengangguran di Indonesia

Jakarta, Rasilnews – Pengamat Ketenagakerjaan Anindira Putri Maheswani menilai, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur mampu mengurangi pengangguran di Indonesia.

“Selain berdampak pada pemerataan pembangunan di masa yang akan datang, rupanya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mampu mengurangi pengangguran di Indonesia,” tulis Anindira dalam artikelnya di Neraca.co.id, dikutip Rasilnews pada Senin (20/3/2023).

Anindira menyebutkan, lebih dari 20.000 orang telah mengajukan lamaran untuk mengikuti seleksi terbuka penerimaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) untuk bekerja di IKN. Seleksi tersebut dibuka pada 20 Februari 2023 dan baru saja ditutup pada 24 Februari 20223 lalu.

Adapun posisi atau bidang yang paling banyak pelamarnya yaitu Sekretariat sebanyak 19,4%, disusul oleh Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam sebanyak 14,3% dan Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat sebanyak 13,4%.

Nantinya, para pelamar tersebut akan diverifikasi dan dilakukan seleksi administrasi. Setelah pengumuman hasil administrasi, peserta yang lolos akan melakukan Tes Potensi Akademik (TPA) dan psikotes, lalu dilanjutkan dengan wawancara.

Masih dalam artikel yang sama, Anindira menuliskan, Ketua Musyawarah Masyarakat Kutai Kartanegara, Sabran mengatakan bahwa pembangunan IKN Nusantara akan memberikan dampak yang sangat luar biasa, khususnya dalam membuka lapangan kerja.

Pembangunan IKN diklaim bakal menyerap jutaan tenaga kerja dari berbagai sektor, tidak hanya bagi warga pendatang, namun hal ini juga menjadi peluang bagi tenaga kerja lokal yang skillnya sudah terampil, seperti sopir, pertukangan, catering dan lain-lain.

Jika ada masyarakat lokal yang memiliki kemampuan baik, tentu akan diprioritaskan oleh pemerintah Badan Otorita IKN yang saat ini sudah dibentuk. Sabran meyakini, bahwa hal tersebut mampu dipenuhi oleh warga lokal yang memiliki standar sertifikasi untuk ikut berperan serta dalam menyukseskan pembangunan IKN.

Oleh sebab itu, pria yang menjabat sebagai wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Kutai Kartanegara tersebut memandang, pembangunan IKN yang saat ini tengah berjalan tentu bisa memberikan semangat serta dorongan masyarakat lokal untuk menyiakan potensi diri.

Salah satu yang ia soroti adalah persiapan pemerintah, baik di Kabupaten Kutai Kartanegara maupun Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing.

Selain itu, Anindira mennuliskan pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku optimis bahwa proyek pembangunan IKN akan berjalan dengan lancar. Jokowi menyatakan tidak ada kendala dalam proses pembangunan IKN. Sampai saat ini, proyek pembangunan IKN telah melibatkan 7.800 tenaga kerja.

Jokowi mengatakan bahwa proyek pembangunan IKN ini bukanlah proyek yang dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat. Periode pembangunannya bisa selama 10 sampai 15 tahun, layaknya pembangunan ibu kota baru di negara lain.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa investasi asing untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menunjukkan sinyal positif dari berbagai negara.

Namun, tulis Anindira, luasnya area IKN tentu saja membutuhkan kerja sama secara berkelanjutan. Pihaknya juga memastikan Kementerian Investasi/BKPM akan memberikan dukungan berupa fasilitas kepada investor dan seleksai mitra lokal yang tepat.

Ia mengklaim, dengan mengusung konsep future smart forest city yang berbasis inovasi dan teknologi sejalan dengan arah pembangunan wilayah pulau Kalimantan. Yakni, mendorong diversifikasi ekonomi, tapi tetap mempertahankan fungsi Kalimantan sebagai paru-paru dunia.

Selain itu, pembangunan IKN dinilai merupakan program padat karya yang tentu saja akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Tahun 2023 diperkirakan IKN akan menyerap sekitar 100 ribu sampai 200 ribu tenaga kerja dan akan berdampak positif pada perekonomian Indonesia.

Anindira menilai, pemindahan IKN memberi rezeki kepada penduduk setempat yang selama ini mungkin hidup dalam kekurangan. Kini, jalan raya di sekitar kawasan inti pusat pemerintahan IKN sudah mulus. Waktu tempuh mereka ke kota besar lainnya seperti Balikpapan, menjadi lebih singkat.

Menurutnya, hal ini tentu saja menunjukkan bahwa pembangunan IKN di Kaltim mampu memberikan banyak manfaat.

Maka dari itu, menurut Anindira, keterlibatan masyarakat lokal dalam pembangunan IKN tentu saja menjadi kabar baik bagi masyarakat yang ada di Kalimantan Timur, mereka tidak hanya mendapatkan upah tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga sebagai seorang warga negara yang terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Negara.

Anindira menilai,pindahnya IKN ke Nusantara tentu akan berakibat pada meningkatnya perekonomian dan mobilitas masyarakat. Sehingga perekonomian tidak hanya berfokus di pulau Jawa, melainkan dapat berkembang di luar jawa khususnya Kalimantan.

Oleh karena itu, menurutnya, pembangunan IKN di Kalimantan merupakan program yang patut didukung, apalagi tidak sedikit tenaga kerja yang akan terserap dengan adanya proyek tersebut.

Sebelumnya, pembangunan IKN Nusantara memang menuai banyak penolakan dari berbagai pihak, terutama terkait dana fantastis yang dibutuhkan untuk membangun mega proyek tersebut. Apalagi lokasi IKN Nusantara termasuk daerah sering banjir.

Terbaru, terjadi banjir di Kelurahan Sepaku, di wilayah IKN Nusantara, Kalimantan Timur pada 17 Maret 2023. Banjir di IKN ini pun sebenarnya telah diidentifikasi oleh Otorita IKN dan Kementerian PUPR dan telah ada rencana mitigasinya.***