Jakarta, Rasilnews – Presiden Prabowo Subianto, membuka secara resmi Indo Defence Forum & Expo 2025, menegaskan pentingnya penguatan pertahanan bagi kedaulatan dan perdamaian bangsa. Dalam sambutannya di acara pembukaan Indo Defence 2025 Jakarta, Prabowo menyatakan bahwa pameran bertaraf internasional ini merupakan wahana penting bagi Indonesia untuk mengikuti perkembangan terkini teknologi dan sains di bidang pertahanan.
Prabowo menyampaikan filosofi dasar pertahanan yang tegas namun berorientasi perdamaian. “Keselamatan suatu bangsa harus dijamin oleh pertahanan suatu bangsa,” tegasnya di hadapan para delegasi dan peserta pameran.
Ia melanjutkan dengan penegasan bahwa tidak ada bangsa yang waras yang menghendaki perang, dan menyebut perang sebagai perbuatan manusia yang destruktif dan menimbulkan kehancuran.
Namun, Prabowo mengingatkan pelajaran berharga dari sejarah dunia, “Sejarah manusia mencatat bangsa yang tidak menyiapkan pertahanan, biasanya kedaulatannya dirampas, kemerdekaannya dirampas. Bangsa itu menjadi bangsa budak,” ujarnya menyoroti konsekuensi fatal dari ketidaksiapan.
Dengan lantang, Prabowo menyatakan prinsip bangsa Indonesia,”Bangsa Indonesia cinta damai, tapi lebih cinta kemerdekaan,” tegasnya. Pernyataan ini menjadi fondasi dari pandangannya bahwa pertahanan adalah salah satu jaminan terhadap kemerdekaan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Dirinya juga menegaskan bahwa penguatan sistem pertahanan, menurutnya, bukanlah hasrat untuk berperang, melainkan ikhtiar untuk mempertahankan perdamaian dan kemerdekaan yang telah diraih.
menurut Presiden, pameran Indo Defence 2025, yang dihadiri oleh ratusan perusahaan pertahanan terkemuka dari dalam dan luar negeri, menjadi platform strategis bagi TNI dan Kementerian Pertahanan untuk mengeksplorasi inovasi teknologi terbaru guna mewujudkan sistem pertahanan yang modern dan kredibel. Pesan kuat Prabowo tentang keseimbangan antara cinta damai dan kesiapan bela negara menjadi semangat yang menyelimuti pembukaan forum dan pameran pertahanan terbesar di Asia Tenggara ini.
Pameran ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang bisnis, tetapi juga memperkuat kerja sama internasional dan transfer teknologi, mendukung visi Indonesia untuk memiliki kekuatan pertahanan yang mandiri dan berdaulat demi menjaga perdamaian dan kesejahteraan bangsa