Oleh : bang Ichsan (Jurnalist Radio Silaturahim)
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
— (HR. Ahmad, Thabrani, dan Daruquthni)
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang semakin sibuk, umat Islam akan sangat tertolong bila mampu lebih khusyuk dan istiqamah dalam menjalani aktivitas yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu jalan kebaikan itu adalah dengan melibatkan diri dalam media dakwah seperti Radio Silaturahim, yang bukan hanya menjadi sumber informasi, tetapi juga menjadi ladang amal jariyah yang tak terputus.
Sebagaimana hidup kita seringkali berjalan sejajar dengan tanggung jawab keluarga, lingkungan, dan pekerjaan, kehadiran kita dalam dunia radio dakwah bukanlah sekadar pekerjaan sambilan. Justru di sinilah medan jihad kita. Setiap langkah yang kita ambil seharusnya menjadi pijakan naik—dari hari ke hari—menuju kualitas siaran yang lebih baik, lebih menyentuh hati, dan lebih bermanfaat bagi umat.
Bayangkan jika setiap pagi kita memulai hari dengan niat tulus: “Apa yang bisa saya lakukan hari ini untuk Rasil?” Dari menyusun agenda siaran, menghubungi narasumber, hingga menyusun pesan-pesan yang menyentuh masyarakat—semuanya memiliki efek domino yang luar biasa. Dari satu siaran, bisa lahir kesadaran, perubahan, dan bahkan hidayah yang mengubah hidup seseorang.
Para kru dan relawan yang terlibat, insyaAllah sedang menanam amal jariyah yang tak terputus. Sebab setiap ilmu yang tersebar, setiap hati yang tersentuh, dan setiap orang yang kembali kepada jalan Allah—semuanya akan kembali sebagai pahala yang terus mengalir.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.”
— (HR. Muslim)
Dalam semangat ini, kita perlu mulai menyisipkan konten-konten yang bisa menyelamatkan masyarakat dari bahaya zaman. Edukasi yang menyentuh dan peringatan yang menyadarkan harus menjadi bagian dari siaran kita setiap hari. Karena seperti yang kita tahu, setan tidak akan pernah tinggal diam. Akan selalu ada upaya untuk menjauhkan umat dari kebaikan.
Tapi kita percaya, selama kita bekerja dengan ikhlas di bawah lembaga wakaf yang amanah, kita tidak bekerja sendirian. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya yang menolong agama-Nya.
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian.”
— (QS. Muhammad: 7)
Maka mari kita jadikan Rasil ini bukan hanya media, tetapi wasilah dakwah. Bukan hanya tempat kerja, tapi tempat menanam pahala. Dengan niat lurus, kerja keras, dan kolaborasi yang solid, kita bisa melahirkan karya yang bukan hanya berdampak di dunia, tapi juga menuntun kita ke akhirat.