Anies Siap Nyapres di Akhir Masa Jabatan Gubernurnya, Pengamat: Waktu yang Tepat

Bekasi, Rasilnews – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru-baru ini menyatakan siap maju menjadi Calon Presiden (capres) pada Pilpres 2024 apabila ada partai politik yang mengusungnya. Pengamat politik dan pemerhati bangsa, Tony Rosyid menilai pernyataan Anies di akhir masa jabatannya sebagai gubernur ini sangat tepat.

Menurut Tony, Anies sadar bahwa jika masa jabatan sebagai gubernur belum tuntas, maka tidak tepat kiranya mendeklarasikan diri sebagai capres. Kini, Anies berani menyatakan dirinya siap karena sudah ada sidang paripurna DPRD DKI Jakarta pada 13 September lalu yang memutuskan masa akhir kepemimpinan Anies Baswedan akan usai pada 16 Oktober 2022.

“Anies sadar betul kalau masih menjabat sebagai gubernur tidak layak kiranya kalau belum tuntas untuk mendeklarasikan dirinya menjadi capres. Baru kemarin ia menyatakan diri karena sudah ada sidang paripurna yang menyatakan bahwa akhir jabatan Anies itu pada tanggal 16 oktober sudah dipastikan,” ujar Tony dalam Topik Berita Radio Silaturahim AM 720Khz edisi Rabu (21/9) pagi.

Dengan digelarnya sidang paripurna tersebut, lanjut Tony, Anies kemudian mendeklarasikan dirinya siap nyapres. “Itu pun tetap diembel-embeli kalau ada yang parpol yang mengusung. Karena ia sadar, ia tak punya partai sedangkan syaratnya harus mendapat dukungan minimal dari 20 persen partai politik,” ujarnya.

Sehingga bagi Tony, pernyataan yang diungkapkan Anies sangat terukur.

Selain itu, sambungnya, Anies juga mempertimbangkan etika publik. Ia siap maju di pilpres mendatang karena mendapat banyak dukungan dari masyarakat.

“Ini soal etika publik, mesti seseorang harus memperhatikan opini publik, kalau tidak ada dukungan publik tentu tidak berani membuat pernyataan,” kata Tony.

Ia lalu menyinggung para politisi lain yang begitu percaya diri mendeklarasikan dirinya sebagai capres di Pilpres 2024 meskipun elektabilitasnya rendah.

“Beda halnya dengan misalnya begitu banyak orang yang elektabilitasnya rendah tapi membuat pernyataan menjadi capres. Meskipun itu sah-sah saja ya,” imbuhnya.

Lebih jauh, Tony menyoroti opini-opini yang beredar di masyarakat bahwa terdapat sekelompok orang yang melakukan penjegalan kepada Anies Baswedan. “Publik tahu kok, ada sekelompok orang yang teridentifikasi betul ini orangnya siapa yang melakukan fitnah dan black campaign, menyerang Anies,” ujarnya.

Ia melanjutkan, terdapat prestasi-prestasi Anies yang dibuat seolah-olah bukan hasil kerja mantan Mendikbud itu. Ada pula prestasi-prestasi Anies yang dicari kesalahan-kesalahan kecilnya kemudian dibesar-besarkan hingga menutupi informasi data terkait kesuksesan tersebut.

“Karena hal seperti itu terulang-ulang dalam jangka panjang, maka persepsi publik terbentuk bahwa Anies itu dijegal,” jelas Tony.

Sebelumnya, Anies mengatakan siap untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024 mendatang jika ada partai politik yang meminangnya. “Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika ada partai mencalonkan saya,” kata Anies seperti diberitakan Reuters di Singapura, Jumat (16/9).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *