AWG: Penyerbuan Berulang ke Al-Aqsa Bagian dari Proyek Yahudisasi, Dunia Internasional Diminta Bertindak

Rasilnews, Jakarta Aqsa Working Group (AWG) mengecam keras aksi penyerbuan berulang ke Komplek Masjid Al-Aqsa oleh ribuan pemukim Zionis yang dikawal langsung oleh Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, Sabtu (03/08/2025). Dalam pernyataan resminya, AWG menegaskan bahwa tindakan ini bukan insiden biasa, melainkan bagian dari proyek sistematis untuk “meng-Yahudisasi” Baitul Maqdis (Yerusalem Timur).

“Lebih dari 3.000 pemukim ilegal, dengan pengawalan aparat dan kehadiran langsung Ben-Gvir, menyerbu Al-Aqsa di tengah situasi perang yang masih berkecamuk di Gaza,” ujar AWG dalam siaran persnya. Menurut AWG, tindakan ini merupakan bentuk nyata dari penjajahan yang terencana dan penghinaan terhadap kesucian tempat ibadah umat Islam.

AWG menyebut serangan terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai “serangan terhadap iman dan kehormatan umat Islam”, serta memperingatkan bahwa penyerbuan ini hanyalah salah satu langkah dalam agenda Zionis untuk mengubah status dan identitas kota suci Yerusalem.

Lebih jauh, AWG menyoroti lemahnya respon komunitas internasional terhadap eskalasi ini. “Kegagalan lembaga-lembaga dunia seperti PBB dan OKI dalam bertindak tegas menunjukkan bahwa hukum internasional tampaknya tidak berlaku bagi Israel,” tambah pernyataan tersebut.

Menanggapi situasi ini, AWG menyerukan kepada pemerintah Indonesia —sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia— untuk mengambil langkah konkret. Di antaranya adalah Mengevaluasi ulang kerja sama ekonomi yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan Israel, Menghentikan jalur bisnis yang menguntungkan pihak penjajah dan memperkuat dukungan diplomatik dan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

AWG juga mengajak umat Islam, khususnya di Indonesia, untuk tidak tinggal diam. Mereka mendorong aksi nyata dalam bentuk boikot produk-produk pro-Israel, kampanye solidaritas damai, dan penggalangan bantuan kemanusiaan.

Tak hanya itu, AWG mengecam keras upaya normalisasi hubungan dengan Israel yang dilakukan oleh sejumlah negara anggota OKI dan Liga Arab. “Normalisasi adalah bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan rakyat Palestina dan kehormatan Masjid Al-Aqsa,” tegas AWG.

Di akhir pernyataannya, AWG menegaskan bahwa perjuangan melawan penjajahan adalah hak sah setiap bangsa, dan menyerukan kepada seluruh umat manusia untuk terus berpihak pada keadilan dan kemanusiaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *