Yaumu Bersama Pondok Tahfidz Al Barokah Merapi dan MerC Jogja Gelar Khitanan Bersama

Yogya, Rasilnews – Yayasan Ukhuwwah Muallaf (Yaumu) bekerja sama dengan Pondok Tahfidz Al Barokah Merapi dan MerC Jogja menggelar kegiatan khitanan bersama bagi anak-anak yang tinggal di wilayah lereng Gunung Merapi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program sosial dan pembinaan masyarakat yang secara konsisten dijalankan oleh Yaumu.

Ketua Yaumu, Diah Junia Eksi Palupi, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi tiga pihak. Yaumu berperan sebagai penggagas program, MerC Jogja menyediakan tenaga medis, sementara Pondok Tahfidz Al Barokah Merapi memfasilitasi tempat serta peserta kegiatan.

“Selama ini Yaumu rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis. Untuk kegiatan khitanan, ini merupakan kali pertama kami bekerja sama dengan MerC Jogja,” ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini sengaja dikemas sebagai khitanan bersama. Dari kuota awal sebanyak 30 peserta, tercatat 27 anak yang mendaftar dan telah mengikuti proses skrining medis.

“Skrining dilakukan terlebih dahulu untuk memastikan kondisi kesehatan anak. Ada beberapa anak yang belum memenuhi syarat medis sehingga belum dapat dikhitan,” jelasnya.

Menurut Diah, kegiatan khitanan kali ini merupakan yang keenam kalinya diselenggarakan Yaumu di berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti Bantul, Kulon Progo, dan Cangkringan.

Yaumu dikenal aktif melakukan pendampingan masyarakat di daerah rawan, khususnya wilayah pelosok dan lereng Merapi. Pendampingan tersebut tidak hanya difokuskan pada penguatan akidah bagi para mualaf, tetapi juga mencakup aspek sosial dan ekonomi.

“Kami tidak hanya melakukan pembinaan keagamaan, tetapi juga penguatan ekonomi. Faktor ekonomi sering kali menjadi celah munculnya berbagai permasalahan di masyarakat,” katanya.

Dalam upaya tersebut, Yaumu menggandeng berbagai pihak, antara lain BRI dan Baznas, serta melibatkan akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk memberikan pelatihan keterampilan lunak (soft skill) dan pengembangan usaha rumahan sederhana.

“Kami ingin pembinaan ini bersifat menyeluruh, agar masyarakat menjadi kuat, tidak hanya secara akidah, tetapi juga secara ekonomi,” pungkas Diah.

Comments (0)

Your email address will not be published. Required fields are marked *