Jakarta, Rasilnews – Lembaga kemanusiaan yang berkonsentrasi pada pembelaan Palestina, Aqsa Working Group (AWG) menunda aksi damai bela Palestina di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat. Aksi tersebut digeser dari hari ini menjadi hari Jumat (12/8).
Penundaan tersebut imbas dari aksi demonstrasi buruh yang digelar di beberapa titik di Jakarta, salah satunya di depan gedung DPR/MPR RI. Dengan demikian, Polda Metro Jaya tidak memberikan izin kepada AWG untuk menggelar aksi di hari ini.
Pihak kepolisian meminta pimpinan AWG dan koordinator lapangan untuk mengarahkan para peserta aksi meninggalkan area Kedubes AS, Rabu (10/8).
Setelah itu, salah satu orator, Akhina Soleh mengimbau seluruh peserta aksi untuk membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing. Aksi damai bela Palestina dijadwalkan ulang pada hari Jumat mendatang.
Dari pantauan Rasilnews di lokasi, para peserta demo sudah tiba di area Kedubes AS sebelum pukul 13.00 WIB. Tetapi kemudian aksi tersebut dibatalkan. Sebelumnya, menurut Koordinator Lapangan, Panji Ahmad, AWG telah mengantongi izin dari Polda Metro Jaya hingga Mabes Polri. Namun aksi damai ini diundur karena pihak kepolisian sedang berfokus pada pengamanan demonstrasi buruh yang juga dilakukan pada hari ini.
Panji mengatakan, aksi damai ini digelar untuk menunjukkan dukungan masyarakat Indonesia kepada rakyat Palestina yang saat ini masih berada di bawah penjajahan Israel, juga sebagai dukungan terhadap rakyat Gaza di Palestina yang menjadi korban dalam serangan Israel pada 5-7 Agustus 2022.
Ia juga mengatakan, melalui Aski ini AWG menyerukan masyarakat Indonesia dan internasional untuk melakukan aksi nyata pembelaan terhadap rakyat Palestina serta mendesak Zionis Israel mengehentikan tindakan agresifnya di Palestina.
“Kami mengecam keras serangan Israel ke Jalur Gaza, yang telah menewaskan puluhan orang. Serta mengecam pernyataan Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel Tom Nides, yang mengatakan mereka percaya bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri. Apa yang dilakukan Israel ini adalah tindakan illegal dan tidak bertanggung jawab” ujarnya, dikutip dalam keterangan pers yang diterima Rasilnews, Rabu (10/8).