Inspirasi Keislaman Sinead O’Connor

DUNIA musik berduka atas berita meninggalnya legenda ikonik, Sinead O’Connor, yang telah tiada pada usia 56 tahun. Sinead, yang memeluk Islam pada tahun 2018 dan mengambil nama Shuhada’ Davitt lalu menggantinya dengan nama Islami Shuhada Sadaqat. Shuhada meninggalkan jejak perjalanan hidup yang penuh warna setelah memutuskan untuk mengikuti agama barunya.

Penyanyi yang melejit melalui lagu “Nothing Compares 2 U” meninggal dalam keadaan Muslim, setelah hijrah beberapa tahun yang lalu. Lagu “Nothing Compares 2 U” langsung menduduki puncak tangga lagu dari Eropa hingga Australia, hingga sempat merajai dunia dalam waktu cukup lama dan terjual hingga 7 juta copy di seluruh dunia. Wajar jika kemudian Sinead meraih Grammy Awards 1991, penghargaan musik tertinggi di dunia.

Dia masuk Islam pada 19 Oktober 2018. Melalui akun Twiternya dia menulis, “Di sini aku mengumumkan bahwa aku bangga telah menjadi Muslim. Ini adalah keputusan alami dari perjalanan seorang teolog yang cerdas.”

Selain merasa bangga, kala itu Sinead pun mengaku sangat bahagia. Melalui cuitannya, Sinead berterima kasih pada saudara sesama Muslim yang telah begitu baik menerimanya sebagai bagian dari mereka. “Aku berterima kasih pada semua saudara dan saudari Muslimku yang telah begitu baik menerimaku ke dalam Ummah (komunitas Muslim dunia),” cuitnya, dilansir laman npr.org.

Saat itu, Imam dan teolog Islamic Center Irlandia serta Irish Muslim Peace and Integration Council (IMPIC) Sheikh Umar Al-Qadri turut mencuit bahwa Sinead telah mengucapkan dua kalimat syahadat. Bahkan sang penyanyi pun berganti nama menjadi Shuhada. Nama baru itu berasal dari kata Arab Alquran “Shahid”, yang dalam kitab suci digunakan secara umum yang berarti “saksi” dan dalam bagian-bagian tertentu untuk menggambarkan sosok “martir”.

Dalam sebuah acara talkshow Sinead pernah mengatakan bahwa perjalanan religinya cukup panjang. Bahkan awalnya ia memiliki peniliaian yang buruk tentang Islam. “Aku mulai mempelajari kitab suci dari berbagai agama, mencoba untuk menemukan kebenaran tentang Tuhan. Aku tidak pernah berpikir akan bergabung dengan agama manampun. Aku tidak tertarik dengan Islam karena banyak prasangka tentang Islam,” kata Sinead dalam wawancara dengan The Late Late Show pada 2018.

Dengan menggunakan hijab dan gamis, Sinead O’Connor menyinggung kata ‘kembali’ yang menurut dia sudah menyadarinya jika sudah menjadi muslim sepanjang waktu. Namun, dia tidak menyadari hal tersebut. “Kata ‘kembali’ mengacu pada gagasan bahwa jika kamu mempelajari Alquran, kamu akan menyadari bahwa kamu adalah seorang Muslim sepanjang hidupmu, dan kamu tidak menyadarinya. Itulah yang terjadi pada saya,” kata Sinéad O’Connor dilansir dari The National News.

Namun ternyata, Sinead O’Connor sudah mempelajari banyak agama dan kitab suci hanya untuk mencari kebenaran tentang Tuhan. Namun, dia tidak pernah terpikirkan untuk pindah agama karena hal tersebut. 

“Saya mulai mempelajari kitab suci dari agama yang berbeda, mencoba untuk menemukan ‘kebenaran’ tentang Tuhan. Saya tidak pernah berpikir saya akan bergabung dengan agama, tapi saya meninggalkan Islam sampai akhir karena saya memiliki begitu banyak prasangka tentang Islam. Tapi ketika aku mulai membaca dan hanya membaca dua juz dari Alquran, aku menyadari, Ya Tuhan, aku pulang. Aku telah menjadi seorang muslim sepanjang hidupku dan tidak menyadarinya,” sambungnya.

Menurut Sinead, keputusannya untuk pindah ke Islam merupakan kesimpulan alami dan perjalanan teolog yang cerdas. “Semua studi kitab suci mengarah ke Islam. Yang membuat semua kitab suci lainnya mubazir,” ujarnya. Mengenai pemberitaan kematian Sinead, banyak kritik terhadap media Barat karena seolah-olah ingin menghilangkan identitas Islam nya Sinead. “Banyak media utama mengabaikan atau menghapus identitas Muslim Sinead atau Shahuda,’’ katanya seperti dikutip laman berita Aljazirah.

Sementara banyak sekali penggemarnya yang mengaku mendapatkan pelajaran dari O’Connor. Akun X(twitter) @fatimasflavors menyatakan, “Saya mempelajari tentang Sinead O’Connor dan saya kagum. Seorang perempuan. Seorang Muslim. Terima kasih banyak atas kedermawanan dan keberaniannya. Khususnya saat mendonasikan mansionnya untuk rakyat kami selama perang sipil Somalia yang menyebabkan banyak kelaparan. Semoga Allah memberikan tempat terhomat baginya.”

Ucapan belasungkawa juga disampaikan akun bercentang biru, Council on American–Islamic Relations (CAIR) National. Mereka menyatakan turut berduka cita kepada keluarga Sinead O’Conner, semoga ampunan Allah SWT dicurahkan kepadanya. 

‘’Kami mendesak media menghormati keputusannya memeluk Islam dengan mengakui nama Islam yang dipilihnya, “Shuhada Sadaqat” dan menggunakan foto-foto berhijab yang menggambarkan ia memilih penampilannya sekarang.’’

Wallahu ‘Alam Bishshawwab