Menerapkan Disiplin Positif: Pembentukan Karakter dan Kedisiplinan Tanpa Kekerasan

Ayu Agusriyanti S.EAyu Agusriyanti S.E.

Rasilnews – Saat ini, hampir 90% berita yang muncul saat melakukan pencarian di berbagai media bersifat negatif, terutama terkait perilaku negatif seperti pembulian dan tawuran. Kenakalan anak-anak bukanlah fenomena baru, tetapi telah ada sejak zaman nenek moyang kita dengan variasi yang berbeda.

Banyak orang tua mengharapkan sekolah dapat membantu membentuk perilaku baik dan kecerdasan anak mereka, namun, banyak dari mereka memiliki potensi masalah dari latar belakang yang beragam. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk menerapkan disiplin positif sebagai pendekatan yang tidak melibatkan hukuman dan hadiah.

Langkah-langkah penerapan disiplin positif yang perlu diperhatikan:

  1. Ciptakan lingkungan yang kondusif tanpa pembulian, labeling, dan respon negatif terhadap anak yang melakukan pelanggaran, karena anak-anak meniru.
  2. Ajarkan perilaku positif kepada anak-anak tanpa menggunakan hukuman atau labeling, karena tujuan disiplin positif adalah melatih dan membimbing.
  3. Berikan konsekuensi kepada anak untuk bertanggung jawab, misalnya, jika anak menghilangkan barang, mereka bertanggung jawab untuk mencarinya.
  4. Biarkan anak berekspresi dengan batasan agar mereka dapat mengendalikan diri.
  5. Informasikan kepada anak bahwa sikap positif dan disiplin positif menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman.
  6. Bangun komunikasi efektif dengan anak untuk mengeksplorasi sebab dan akibat ketika mereka melakukan kesalahan.

Disiplin positif memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kedisiplinan anak tanpa mengandalkan kekerasan. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *