Kemenkes Ungkap Parameter Anak-anak Sembuh Gagal Ginjal Akut

Jakarta, CNN Indonesia – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan parameter kesembuhan kasus gagal ginjal akut progresif atipikal yang banyak menyasar usia anak-anak.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan anak-anak itu bisa dinyatakan sembuh apabila frekuensi dan volume buang air kecil tidak lagi mengalami penurunan.

“Jadi kriteria sembuh yaitu secara klinis frekuensi buang air kecil dan volume buang air kecil sudah normal kembali,” kata Syahril dalam konferensi pers di Gedung Adhyatma Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (21/10), seperti dikutip dari CNNIndonesia.

Selain itu, gejala lain seperti demam hingga batuk pilek tidak lagi dirasakan oleh anak tersebut.

Ia menyatakan bahwa anak dengan penyakit gagal ginjal akut tak perlu lagi melakukan cuci darah apabila sudah dinyatakan sembuh.

“Gejala-gejala lain seperti demam, diare, batuk pilek sudah tidak ada lagi dan secara umum anak ini kondisinya baik. Dan tidak perlu lagi cuci darah,” ujarnya.

Terbaru, total kumulatif kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia mencapai 241 orang per Selasa (18/10). Dari ratusan kasus itu, 133 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan mayoritas pasien penyakit yang masih belum diketahui penyebabnya ini berasal dari golongan anak-anak, dengan pasien paling banyak bayi di bawah lima tahun (balita).

Kemenkes, kata Budi, mencatat gejala paling banyak dialami adalah oliguria (air kencing sedikit) atau anuria (tidak ada air kencing sama sekali).

Ia mengatakan hingga saat ini penyebab penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal masih belum dapat diidentifikasi. Namun ia memastikan, penyakit misterius ini tidak terkait dengan pemberian vaksin virus corona (Covid-19).

Kemenkes menurutnya sudah mewanti-wanti agar orang tua lebih waspada dengan cara terus memantau jumlah dan warna urine yang pekat atau kecoklatan pada anak.

Apabila urine berkurang atau berjumlah kurang dari 0,5ml/kg BB/jam dalam 6-12 jam atau tidak ada urine selama 6-8 jam, maka pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *