LPA Jabar Turun Tangan Usut Bullying yang Menewaskan Bocah Tasik

Bandung, Rasilnews – Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Barat (Jabar) langsung bergerak untuk memantau kasus bullying atau perundungan terhadap bocah sebelas tahun di Kabupaten Tasikmalaya. Korban mengalami depresi hingga meninggal dunia.

“Kami berkoordinasi dengan berbagai pihak, dari teman-teman di Kabupaten Tasikmalaya sedang terjun langsung ke lapangan. Koordinasi juga dengan polres,” kata Manager Program LPA Jabar Diana Wati kepada detikJabar, dikutip Rasilnews, Jumat (22/7).

LPA merangkul semua pihak untuk mengusut tuntas kasus ini. LPA juga berkoordinasi dengan aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

Diana mengaku terpukul saat mendapatkan informasi tentang kasus bocah sebelas tahun yang meninggal dunia karena perundungan.

LPA Jabar mendorong agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. Agar kasus ini tak berulang, menurut Diana, perlu adanya pengusutan lanjutan hingga mengetahui latar belakang pelaku. Sebab, tak sedikit kasus pelecehan ataupun kekerasan yang pelakunya pernah menjadi korban.

“Kami pernah menangani kasus dan setelah ditelusuri ternyata pelaku sebelumnya menjadi korban dari kekerasan seksual. Kami khawatir. Banyak anak-anak yang jadi korban. Sehingga perlu difokuskan juga penanganan terhadap pelaku,” kata Diana.

Lebih lanjut, Diana juga meminta agar penyebaran video perundungan yang dialami bocah sebelas tahun itu menjadi perhatian aparat.

Sebelumnya, pilu dialami bocah sebelas tahun asal Kabupaten Tasikmalaya, Jabar. Bocah kelas enam SD itu meninggal dunia diduga akibat mengalami depresi usai dirundung rekan sebayanya.

Korban dipaksa oleh rekan-rekannya untuk menyetubuhi seekor kucing. Video aksi perundungan itu direkam, kemudian disebarkan para pelaku di media sosial.

Kesehatan bocah sebelas tahun itu memburuk setelah menjadi korban perundungan. Ia susah makan dan minum. Korban juga mengalami kejang-kejang. Hingga dibawa ke rumah sakit, namun nahas, korban menghembuskan napas terakhirnya saat menjalani perawatan di RSUD Tasikmalaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *