Sabtu, 12 Oktober 2024

Media Kanada Rilis Kartun Vampir PM Benjamin Netanyahu

Media Kanada berbahasa Prancis, La Presse merilis kartun Netanyahu yang digambarkan seperti vampir (foto: News 18)

Ottawa, Rasilnews – Surat kabar Kanada berbahasa Prancis La Presse merilis kartun sosok Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang digambarkan seperti vampir. Kartun tersebut dimuat pada awal pekan ini.

Kartun itu memperlihatkan Netanyahu dengan telinga dan cakar runcing, berdiri dalam mantel panjang di dek kapal layar, mengingatkan pada vampir dalam film Nosferatu tahun 1922.

Di bawah gambar itu ada kalimat “Nosfenyahou en route to Rafah” berarti “Netanyahu dalam perjalanan ke Rafah,” mengutip News 18, Jumat (22/3).

Namun kartun itu menuai banyak kritik dari politisi Kanada. Perdana Menteri Justin Trudeau menuding kartun Vampir Netanyahu itu sebagai bentuk anti-Semit.

“Tak bisa diterima memunculkan kembali anti-Semitisme dan sindiran seperti itu,” kata Trudeau.

Kedutaan Besar Israel di Kanada juga mengkritik media La Presse.

“Memalukan La Presse karena mengunggah karikatur keji ini. Anti-Semitisme di Kanada tak masuk akal,” demikian pernyataan Kedubes Israel, dikutip i24 News.

Usai menuai kritik, pihak La Presse menghapus gambar tersebut. Pemimpin redaksi media asal Kanada ini, Stephani Grammond juga meminta maaf.

Grammond menjelaskan, kartun itu dimaksudkan sebagai kritik terhadap pemerintah Israel, bukan terhadap umat Yahudi.

“Kami tidak pernah bermaksud untuk mempromosikan anti-Semitisme atau stereotip yang merugikan,” kata Grammond.

Kartun vampir Netanyahu yang menjadi perbincangan saat Israel bersiap menginvasi Rafah.

Banyak pihak termasuk sekutu dekat Israel: Amerika Serikat dan Jerman mewanti-wanti pasukan Zionis tak melanjutkan serangan ke Rafah.

Mereka menduga akan lebih banyak korban sipil tak berdosa yang tewas dan solusi damai Israel-Palestina kian sulit tergapai.

Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober 2023. Mereka juga mendeklarasikan perang melawan kelompok pejuang, Hamas.

Selama agresi, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil. Hingga kini, lebih dari 31.900 jiwa meninggal.***

By Admin

Mungkin Anda Juga Suka