Unggaran, Rasilnews – Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menonjolkan pendekatan unik dalam pemebelajaran dan pelayanan bagi lansia. Dalam upaya untuk menjaga kesejahteraan dan produktivitas lansia di ujung usia mereka, pesantren ini mengadopsi kurikulum Rojiro yang terdiri dari (olahrogo, olahjiwo, dan olahroso). Dengan fokus pada aspek spiritual, medis, dan psikologis, pesantren tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa lansia tetap sehat, mandiri, dan memiliki kesejahteraan spiritual yang baik.
“Saya pengen sekali mondok, jadi pas nemu di sini saya seneng banget. Pengajarnya enak dan tempatnya sejuk sekali, tidak saya temukan di tempat lain,” ungkap Endah Sulistiyawati, seorang pensiunan guru asal Madiun, Jawa Timur, yang menemukan pesantren ini melalui YouTube.
Melalui pendekatan holistik, komprehensif, dan integratif, pesantren ini terus memberikan layanan kesehatan, pembinaan spiritual, dan pendampingan sosial kepada para lansia. Kolaborasi dengan berbagai pihak pemerintah juga terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu yang berkaitan dengan kelansiaan.
“Dari 2019 bekerjasama dengan LPK Serbaindo Salatiga untuk pembelajaran caregiver pendamping lansia,” papar Maulida Almunawaroh, Wakil Direktur Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat.
Tidak hanya memberikan layanan kepada lansia, Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat juga memberikan pendidikan kepada calon caregiver yang akan bekerja mendampingi para lansia. “Merawat ini artinya mereka mendampingi 24 jam dari makan, cek tensi, cek darah, mandi, pencatatan kesehatan, dan lain-lain,” imbuh Maulida Almunawaroh.