Serukan Persatuan Umat Islam, Ustaz Husein Alattas: Dakwah Harus Kembali kepada Allah, Bukan Golongan

Jakarta, Rasilnews — Umat Islam diingatkan untuk tidak terjebak dalam perpecahan yang mengatasnamakan golongan atau kelompok tertentu. Seruan ini disampaikan oleh Ustaz Husein Alatas, anggota Dewan Syariah Radio Silaturahim, dalam acara ‘Bedah Ilmu dan Tadabbur Al-Qur’an Selepas Subuh (Bubur Subuh)’ yang digelar di Masjid Jami Nurul Yaqin, H. Nawi, Jakarta Selatan, pada Sabtu (14/06/2025).

Dalam tausyiahnya, Ustaz Husein menekankan bahwa dakwah yang benar adalah dakwah yang murni menyeru kepada Allah SWT, bukan kepada tokoh, kelompok, atau aliran tertentu.

“Padahal baik sahabat maupun Ahlul Bait, semuanya mengajak kepada Allah, bukan kepada diri mereka sendiri. Kalau kita mengikuti mereka, kita pun harus menyeru kepada Allah, bukan kepada nama-nama kelompok,” ujarnya.

Ia mengutip ayat Al-Qur’an dari Surah Fussilat ayat 33:

وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَآ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَّقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ۝٣٣

wa man aḫsanu qaulam mim man da‘â ilallâhi wa ‘amila shâliḫaw wa qâla innanî minal-muslimîn

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan kebajikan, dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?”

Ustaz Husein memperingatkan umat agar tidak terjebak pada fanatisme kelompok yang merasa paling benar dengan mengatasnamakan “sunnah” atau “Ahlul Bait”, padahal substansinya justru menyimpang dari nilai-nilai yang mereka klaim.

“Mengajak kepada sunnah itu baik, tapi jangan sampai itu hanya nama. Begitu pula dengan Ahlul Bait, jangan hanya nama tapi tidak mengikuti jalan mereka yang sebenarnya. Inilah yang tidak diinginkan oleh Allah,” tegasnya dihadapan jamaah bubur subuh yang hadir.

Ia menambahkan bahwa yang dikehendaki oleh Allah adalah persatuan umat Islam di atas tali agama-Nya, bukan sekat-sekat mazhab atau ideologi.

Dalam bagian akhir ceramahnya, Ustaz Husein juga menyinggung kondisi umat Islam di Gaza dan sikap pasif negara-negara Arab terhadap penderitaan rakyat Palestina. Ia menyoroti bagaimana dunia Arab saat ini hanya mengecam secara verbal, tanpa aksi nyata, bahkan terkadang justru menyalahkan pihak-pihak yang membantu Palestina seperti Yaman dan Iran.

“Puluhan ribu wanita, anak-anak, orang tua dibantai. Tapi dunia Arab berpangku tangan. Dahulu, satu wanita muslimah dipermalukan, Al-Mu’tashim kirim pasukan. Sekarang? Mereka bahkan masih berhubungan dengan Israel,” ujarnya prihatin.

Ustaz Husein juga memuji sikap negara-negara yang berani membela Palestina, meskipun harus menghadapi tekanan global.

“Iran dan Yaman punya sikap. Mereka tidak peduli pada tekanan, karena bagi mereka, kematian dalam membela kehormatan lebih mulia daripada hidup dalam kehinaan.”

Menutup ceramahnya, Ustaz Husein mengingatkan kembali pesan-pesan Rasulullah SAW dalam khutbah perpisahan, di antaranya:

  1. Menjaga kehormatan dan martabat manusia.
  2. Menjauhi prasangka buruk dan fitnah terhadap sesama muslim.
  3. Menghapus dendam dan permusuhan antarumat.
  4. Menjunjung tinggi kesetaraan dan hak-hak wanita.
  5. Bersatu dalam satu jalan: Al-Qur’an.

“Saatnya kita kembali kepada Al-Qur’an. Bukan kepada golongan. Al-Qur’an-lah yang menyatukan kita,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *