Surakarta, Rasilnews – Aliansi Solo Raya mendatangi kantor DPRD Kota Surakarta untuk menyampaikan penolakan mereka terhadap kedatangan Timnas Israel U-19 di Indonesia saat Piala Dunia U-20, Selasa (7/3/2023).
Saat audiensi tersebut, kelompok masyarakat itu membentangkan spanduk bertulisan, ‘WAHAI PAK JOKOWI AKHIRI JABATAN ANDA SEBAGAI PRESIDEN DENGAN TIDAK MELUKAI HATI MUSLIMIN. TOLAK TIM SEPAK BOLA ISRAEL BERLAGA DI INDONESIA’, melansir detikjateng, Rabu (8/3/2023).
Juru bicara Aliansi Solo Raya, Endro Sudarsono mengatakan Republik Indonesia memiliki konstitusi antipenjajahan yang tertuang dalam Undang-undang 1945. Dengan pertimbangan itulah mereka menolak timnas Israel bermain di Indonesia.
Endro mengaku, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR RI Puan Maharani terkait penolakan itu.
“Kami mengirimkan surat kepada Pak Presiden Jokowi, dan Mbak Puan Maharani selaku Ketua DPR RI lewat DPRD Solo. Pada intinya kami menolak delegasi Israel main di Piala Dunia U-20, dengan pertimbangan Israel adalah penjajah, dengan konstitusi Indonesia melakukan perlawanan penjajahan di manapun,” kata Endro kepada awak media saat ditemui di DPRD Kota Surakarta, Selasa (7/3/2023).
Dalam penyampaikan aspirasi itu, mereka diterima oleh tiga Wakil Ketua DPRD Solo, yakni Sugeng Riyanto, Achmad Sapari, dan Taufiqurahman.
Menurut Sugeng, penolakan terhadap Israel tidak perlu dilakukan dengan cara-cara yang ekstrem, cukup dengan jalur konstitusional.
“Saya percaya dan yakin, pemerintah masih memiliki sikap yang sama dengan Presiden pertama RI Soekarno, menolak keras terhadap penjajahan, dan Israel bagian itu. Konsekuensinya adalah menolak Israel di perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia,” kata Sugeng.
Pemerintah maupun PSSI, sambung Sugeng, harus berkomunikasi dengan FIFA terkait hal tersebut. Alasannya, karena hal tersebut mengacu pada konstitusi.
“Dari UUD 1945 sudah mengamanahkan seperti itu. Tinggal teknis saja, tapi sikap tegas kita juga harus ditunjukkan,” ujarnya.
Sugeng memprediksi jika timnas Israel U-20 tetap berlaga di Indonesia, akan ada dua hal yang terjadi. Pertama pemerintah akan berhadapan dengan rakyat sendiri, karena banyaknya yang menolak Israel. Kedua, akan menjadikan delegitimasi bagi pemerintahan sekarang.
Terpisah, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka enggan mengomentari aksi Aliansi Solo Raya yang menolak keikutsertaan Timnas Israel di ajang Piala Dunia U-20 yang digelar FIFA di Indonesia pada Mei mendatang.
“Intinya sebagai tuan rumah, tugas saya menyiapkan apa-apa yang diinstruksikan federasi internasional, seperti stadion dan lain lainnya. Wis kui wae (sudah itu saja),” kata Gibran di Surakarta, Rabu (8/3/2023), melansir Media Indonesia.
Sementara itu Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanto mengatakan, menyerahkan seluruhnya kepada panitia atau federasi internasional terkait Piala Dunia U-20.
“Pemerintah ini tugasnya menyediakan fasilitas dan itu sudah dilakukan sedangkan mengenai olahraga tidak ada hubungannya dengan politik,” kata Isnanto.
Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir saat diwawancara awak media yang dipublikasikan di media nasional, mengatakan bahwa Indonesia harus menjamin siapa pun yang bakal bertanding pada event Piala Dunia U-20 di tanah air, termasuk tim nasional Israel, Jumat (3/3/2023).
Piala Dunia U-20 dijadwalkan akan berlangsung di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.
Ada enam stadion untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20. Selain Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), ada Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Surakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).***