Cibubur, Rasilnews — Dewan Syariah Radio Silaturahim (Rasil), Imaam Yakhsallah Mansur, menekankan pentingnya keikhlasan dalam mengelola radio dakwah. Selain itu, ia juga menggarisbawahi bahwa amal shalih harus menjadi ‘bara api’ yang menghidupkan semangat dalam menjalankan roda dakwah melalui media radio.
Hal tersebut disampaikan Imaam Yakhsallah saat memberikan arahan dalam Musyawarah Kerja Rasil yang mengusung tema “Dakwah Menggerakkan, Adab Memuliakan, Produktivitas Memberdayakan”, di lantai 3 SD Silaturahim, Cibubur, Selasa (16/12/25).
Imaam Yakhsallah mengajak para peserta untuk meneladani perjuangan Rasulullah ﷺ dalam berdakwah, termasuk melalui pemanfaatan media yang relevan dengan zamannya.
“Dakwah ini adalah bagian dari perjuangan yang harus dilandasi semangat amal shalih. Kita melihat bagaimana Rasulullah ﷺ membentuk masyarakat yang memiliki kepekaan sosial dan spiritual yang tinggi,” ujarnya di hadapan para peserta musyawarah.
Ia mengingatkan bahwa Al-Qur’an kerap menyapa umat manusia dengan panggilan universal “yaa ayyuhannas” (wahai manusia). Menurutnya, hal ini selaras dengan motto Rasil, “Untuk Islam yang Satu”. Prinsip persatuan yang dibangun Rasulullah ﷺ, lanjutnya,
Imaam Yakhsallah juga mengajak pengelola media dakwah untuk melakukan refleksi mendalam. “Pertanyaannya, apakah kita sebagai media sudah sampai pada level itu? Apakah konten yang kita sebarkan benar-benar membangun persatuan, atau justru sebaliknya?” tanyanya.
Lebih lanjut, Imaam mengutip Surah Al-‘Ashr yang menegaskan pentingnya mempersiapkan masa depan dengan iman, amal shalih, serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Amal shalih yang dilakukan hari ini, tegasnya, merupakan bekal utama untuk masa depan yang lebih baik.
“Radio dakwah ini tidak dibangun hanya untuk 16 atau 20 tahun ke depan, tetapi untuk seterusnya sebagai amal jariyah. Sejarah membuktikan bahwa para ilmuwan dan sejarawan Muslim terus memberi manfaat hingga hari ini karena karya mereka adalah amal yang pahalanya terus mengalir,” jelasnya.
Di akhir paparannya, Imaam Yakhsallah menekankan tiga pilar penting dalam kerja dakwah, yaitu peningkatan kreativitas, penggunaan akal sehat, serta budaya introspeksi (muhasabah) dalam setiap aktivitas.
“Lakukan muhasabah di awal, di tengah, dan di akhir setiap kegiatan. Dan yang terpenting, semua yang kita lakukan harus diniatkan karena Allah semata. Jika niat itu telah bergeser, maka lebih baik dihentikan,” pesannya dengan tegas.*