Konflik Iran-Israel Memuncak, Ustaz Zein Al Hady Ajak Dunia Islam Satukan Barisan

Cibubur, Rasilnews – Ketegangan antara Iran dan Israel yang terus memburuk, dengan Palestina sebagai titik awal konflik, kembali menggugah kesadaran banyak pihak. Ustaz Zein Al Hady menyampaikan pandangannya soal konflik ini saat ditemui Rasil News usai memberikan tausiyah di Radio Silaturahim, Kamis (19/06/25).

Ustaz Zein menegaskan bahwa umat Islam harus berpihak kepada keadilan dan kemanusiaan. Ia menggarisbawahi bahwa akar dari konflik ini adalah penjajahan dan penindasan terhadap bangsa Palestina.

“Negaranya diambil, orangnya dibunuh, sekarang dimiskinkan dan dilaparkan,” ujarnya. Menurutnya, dukungan Iran terhadap Palestina melalui kelompok perlawanan seperti Hamas bukan semata agenda politik, melainkan bentuk solidaritas kemanusiaan.

Ia menambahkan, “Kalau kita memihak kepada yang benar, itu bukan hanya karena agama, tapi karena fitrah sebagai manusia. Ini soal penindasan terhadap manusia.”

Ustaz Zein juga menyoroti bagaimana orang-orang dari berbagai latar belakang —termasuk non-Muslim— turut membela Palestina. “Karena manusia diciptakan dengan fitrah. Ketika melihat kezaliman, fitrah itu akan menuntun kita untuk membela yang tertindas,” jelasnya.

Namun, ia tak menutupi kekecewaannya terhadap lemahnya persatuan dunia Islam. Menurutnya, banyak negara Muslim saat ini justru abai terhadap tugas utama mereka: menegakkan keadilan.

“Yang melaksanakan tugas membela kemanusiaan malah disalahkan. Itu yang membuat sedih,” kata Ustaz Zein. Ia menilai bahwa banyak pemimpin kini lebih sibuk menjaga kepentingan politik ketimbang menjalankan nilai agama yang sebenarnya.

“Politik itu seharusnya alat untuk mencapai tujuan yang mulia. Dalam Islam, politik tidak boleh melanggar kemanusiaan — tidak boleh bunuh bayi, perempuan, atau pemuka agama,” tambahnya.

Di akhir perbincangan, Ustaz Zein menyerukan agar manusia kembali pada nilai dasar kemanusiaan dan agama.

“Kembalilah kepada kemanusiaan dan jalanilah agama masing-masing dengan benar. Dunia ini adalah dunia manusia, bukan tempat membenarkan kezaliman atas nama politik,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *