Pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah) “India Langgar HAM dan Tidak Seusai Dengan Ajaran Mahatma Gandhi”
Jakarta, Rasilnews – Puluhan massa aksi dari pemuda pemudi Jamaah Muslimin (Hizbullah) menggelar aksi damai sebagai bentuk solidaritas kepada perempuan muslim India yang saat ini mengalami penindasan oleh pemerintah India, Selasa (22/2).
Diketahui bahwa pemerintah India melarang mahasiswi/siswa muslim untuk mengenakan hijab di sekolah dan kampus. Pelarangan itu memantik kecaman dan protes dari berbagai negara, terutama umat Islam di Indonesia.
Aksi damai solidaritas dari Jamaah Muslimin (Hizbullah) dilaksanakan di depan gedung Kedutaan Besar India yang berada di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam aksi tersebut, Kordinator Lapangan sekaligus Amir Syubban Pusat, Muhammad Ridwan Thalib menyebutkan beberapa pernyataan sikap dari Pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah), di antaranya ialah mengecam dengan keras pelarangan hijab bagi pelajar dan mahasiswa di India. Hal itu merupakan sikap diskriminatif dari kelompok mayoritas yang dilegalisasi oleh negara kepada kelompok minoritas. Selain itu juga berarti bentuk pengingkaran terhadap keberagaman dan Islamophobia.
Pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah) juga menganggap pelanggaran hijab merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Mereka meminta kepada pemerintah dan partai politik di India untuk bisa merangkul umat muslim di India sebagai warga sebangsa dan setanah air.
Pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah) menyatakan pelarangan hijab di India bukan hanya bertentangan dengan prinsip beragama, namun juga bertentangan dengan ajaran Mahatma Gandhi yang merupakan pemimpin spiritual India.
“Kami sangat meminta kepada pemerintah India untuk menghentikan pelarangan (hijab) ini, dan jika mereka belum juga mencabut (pelarangan hijab), maka kami akan kerahkan massa lebih besar lagi, bahkan tidak menutup kemungkinan kita akan mengerahkan pemuda-pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah) untuk berdemonstrasi di wilayahnya masing-masing,” tegas Ridwan saat diwawancarai oleh Rasilnews.
Salah satu peserta aksi, Dewi Amelia Wahdah mengatakan, ia mengikuti aksi ini karena baginya persaudaraan sesama umat Islam tidak memandang teritorial dan tidak dibatasi oleh negara, sehingga meskipun pelarangan hijab itu terjadi di India, umat Islam yang ada di negara manapun wajib untuk memberikan dukungan solidaritas.
“Kita sebagai umat muslim tidak memandang teritorial, tidak memandang negara, semua umat muslim itu bersaudara. Ketika ada umat muslim yang terluka, kami sebagai saudara akan membela umat muslim lainnya,” ujar Amelia.
Aksi damai yang dimulai pada pukul 13.30 WIB hingga 15.00 WIB itu berjalan dengan kondusif. Unjuk rasa tersebut dibuka dengan oleh Uswah sebagai moderator, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat Al Quran. Setelah itu disambung dengan pembacaan puisi, pembacaan pernyataan sikap dari Pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah), lalu beberapa orasi, dan ditutup dengan doa.
Diketahui bahwa pemakaian hijab adalah syariat agama Islam yang wajib dijalankan oleh perempuan muslim. Hal tersebut tertera dalam ayat suci Al Quran sebagai pedoman umat Islam.