UI Gelar Perkemahan Solidaritas Palestina pada 3 Mei 2024

Jakarta, Rasilnews – Universitas Indonesia (UI) akan melaksanakan aksi solidaritas Palestina dengan mengadakan perkemahan di Lapangan Rotunda UI, Depok, Jawa Barat pada Jumat (3/5) mulai pukul 15.30-22.00 WIB.


Kegiatan tersebut digelar untuk menunjukkan duka cita mendalam kepada korban genosida Israel di Gaza, Palestina serta mendukung aksi perkemahan pro-Palestina yang sudah lebih dulu dilakukan oleh mahasiswa Universitas Washington, Amerika Serikat.


Aksi bertajuk “Perkemahan Solidaritas Palestina UI (UI Palestine Solidarity Camp)” itu diinisiasi oleh Lembaga Dakwah Kampus Nasional Nuansa Islam Mahasiswa Universitas Indonesia (LDKN Salam UI).


“Salam UI menyampaikan simpati dan duka mendalam terhadap korban genosida di Palestina dan mendukung hak kebebasan bersuara mahasiswa di Amerika Serikat dalam menyuarakan isu kemanusiaan di Palestina,” kata Koordinator LDKN Salam UI Bidang Eksternal, Alya Azzahra kepada Rasilnews saat dihubungi pada Kamis (2/5) malam.


Alya menambahkan, aksi tersebut juga sebagai dukungan atas sikap Indonesia yang sudah konsisten menolak hubungan diplomasi dengan Israel.


“Salam UI mengajak seluruh civitas (UI) untuk kembali meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap saudara-saudara di Palestina,” ujarnya.


Hingga Kamis (2/5) pukul 18.00 WIB, lanjut Alya, hampir 400 orang telah mendaftar untuk mengikuti Perkemahan Solidaritas Palestina UI. Ratusan peserta itu terdiri dari mahasiswa, dosen, hingga guru besar.


Sebagai informasi, menurut laporan berbagai media lokal, lebih dari 100 orang ditangkap di Universitas Washington saat menggelar perkemahan pro-Palestina pada Sabtu (27/4) lalu.


Para mahasiswa dan dosen yang mengikuti aksi tersebut mengalami kekerasan  dari aparat kepolisian. Bahkan seorang profesor di Southern Illinois University Edwardsville, Steve Tamari (65) harus dirawat di rumah sakit dan mengalami patah tulang akibat dipukuli secara brutal oleh polisi.


Aksi itu menyerukan Universitas Washington untuk melakukan divestasi dari Boeing sebagai akibat dari tindakan genosida Israel di Gaza.***