Radio Silaturahim Media Pemersatu Umat yang Berdiri di Atas Tanah Wakaf
Cileungsi, Bogor – Di tengah derasnya arus informasi digital dan makin mudahnya masyarakat terpecah oleh perbedaan narasi, Radio Silaturahim (Rasil) tetap konsisten hadir sebagai ruang yang menyatukan. Lebih dari sekadar saluran informasi, Rasil menjadi wadah silaturahmi ide, dakwah, dan kebersamaan—sebuah peran yang kian penting di era disrupsi dan ketegangan sosial ini.
Hal itu ditegaskan oleh Bang Ichsan, Jurnalis Radio Silaturahim, saat menyambut 30 siswa-siswi SMK Fajar Sentosa Cileungsi dalam kegiatan studi media ke Radio Silaturahim pada Senin (23/6). Para siswa didampingi oleh guru mereka, Nur Arini Arizah, S.Si, yang juga menjabat sebagai Kasi Pembinaan SMK.
Dalam sambutannya, Bang Ichsan menggarisbawahi pentingnya keberadaan media yang berlandaskan nilai, terutama di tengah maraknya disinformasi dan konten-konten yang memecah belah. Rasil, katanya, lahir dari semangat untuk menyatukan umat dan menjaga harmoni di tengah perbedaan.
“Radio Silaturahim dibangun atas semangat untuk menyatukan umat. Ketika informasi bisa dengan mudah memecah belah, di sinilah radio ini hadir—menjadi penenang dan penyeimbang,” ujarnya.
Keistimewaan Radio Silaturahim tak berhenti di kontennya yang edukatif dan bernilai dakwah. Rasil juga berdiri di atas tanah wakaf, menjadikannya sebagai media milik umat yang tidak berorientasi pada keuntungan semata, melainkan pada kemaslahatan bersama.
“Inilah radio milik umat, dibangun dari wakaf, dijalankan untuk umat. Kami menjaga nilai ini dalam setiap program siaran kami,” tambah Bang Ichsan.
Selain memperkenalkan dunia penyiaran, Bang Ichsan juga mengajak para siswa untuk menyadari tantangan baru di era digital, termasuk peran teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT. Ia menyebut bahwa AI seperti ChatGPT kini bahkan digunakan sebagian orang untuk mencari saran layaknya ke psikolog.
Namun, ia mengingatkan agar teknologi seperti ini tidak menggantikan nilai-nilai dasar kehidupan seperti adab, sopan santun, dan etika.
“Sekarang orang bisa curhat ke ChatGPT. Tapi hati-hati, ChatGPT tidak mengajarkan adab atau rasa hormat kepada orang tua. Teknologi itu alat, bukan pengganti nilai,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya jejak digital yang kini berperan besar dalam menilai karakter seseorang di masa depan. Bahkan, kesalahan kecil di media sosial bisa berdampak panjang terhadap peluang studi atau kerja di luar negeri.
“Salah posting sekarang bisa jadi alasan visa kamu ditolak 10 tahun ke depan. Karena jejak digital itu nyata dan bisa ditelusuri,” kata Bang Ichsan mengingatkan.
Meski dikenal sebagai media tradisional, Radio Silaturahim terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Saat ini Rasil telah hadir di berbagai platform digital seperti YouTube, aplikasi mobile, dan media sosial, menjangkau audiens yang lebih luas, khususnya kalangan muda.
Kunjungan para siswa SMK Fajar Sentosa menjadi bagian dari komitmen Rasil untuk mengedukasi generasi muda, agar memahami dunia media yang bertanggung jawab dan bernilai. Kegiatan ini ditutup dengan sesi interaktif tanya-jawab serta tur studio, di mana para siswa bisa melihat langsung proses siaran radio dan produksi konten digital yang didampingi oleh Station Manager Rasil Rizal Al Haque.