Pelarangan Hijab di Karnataka, Syamsi Ali: India Negara Gila dan Munafik
Cibubur, Rasilnews – Direktur Jamaica Muslim Center, New York, Amerika Serikat, Muhammad Syamsi Ali menyebut negara India yang dikenal sebagai negara demokrasi besar itu telah menjadi democrazy (gila) dan juga hipocrasy (kemunafikan) yang besar.
“Saya mengistilahkan India yang dikenal sebagai negara demokrasi besar telah menjadi democrazy, kegilaan, dan juga hipocrasy, kemunafikan yang besar,” ujarnya dalam wawancara Topik Berita Radio Silaturahmi AM 720Khz edisi Kamis (24/2).
Hal tersebut ia lontarkan sebagai bentuk protes terhadap peraturan larangan hijab oleh pemerintah bagi mahasiswi muslim perguruan tinggi di negara bagian Karnataka, India Selatan.
Terkait pelarangan hijab, Syamsi menyebut hal itu merupakan bentuk kemunafikan yang dilakukan oleh pemerintah India. Jilbab atau penutup kepala, kata Syamsi, sudah menjadi tradisi India sejak dahulu bahkan sebelum Islam datang, karena merupakan bagian dari Pakaian Sari –pakaian khas India.
“Wanita yang sekarang ini di satu negara bagian di India dilarang memakai jilbab, padahal jilbab ini dari dulu sudah menjadi tradisi India, karena sebelum Islam datang orang-orang India sudah menutup kepala dengan memakai Pakaian sari. Jadi saya melihat banyak sekali kemunafikan, tapi tujuan sebenarnya adalah kebencian untuk agama Islam,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan kemunafikan lain yang dilakukan oleh India. “Salah satu kemunafikan India lainnya adalah ketika saudara-saudara muslim kita dibantai karena memakan daging sapi. Tapi di sisi lain India menjadi negara pengekspor daging terbesar keempat di dunia dan kebanyakan yang diekspor itu daging sapi. Diekspor ke Amerika untuk MCdonalds,” terangnya.
Ustaz Syamsi menyampaikan bahwa informasi terkait pelarangan hijab di Karnata itu belum sepenuhnya terekspos dan masih banyak informasi yang sengaja disembunyikan oleh pemerintah setempat.
“Saya harus menyampaikan bahwa apa yang dialami saudara-saudara kita di India ini adalah kezaliman yang belum banyak terekspos keluar. Dari informasi-informasi yang kita dapat dari lapangan mengatakan begitu banyak informasi yang disembunyikan. Jadi ada upaya sistematis yang didukung oleh kekuasaan untuk mengeliminasi kelompok minoritas, terutama Islam karena Islam adalah minoritas terbesar di India,” jelasnya.
Namun di sisi lain, ia mengatakan tantangan dan kesulitan yang dihadapi umat Islam saat ini merupakan cara Allah untuk membuka jalan dakwah bagi umat muslim.